Giri Menang (Suara NTB) – Unicef Indonesia tertarik dengan inovasi Pemkab Lombok Barat di bidang kesehatan “Sipeka bu siska”. Program atau Sistem Pemantauan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Keluarga merupakan sistem yang memberdayakan ibu bayi untuk memantau kondisi kesehatan bayi baru lahir secara kontinyu dalam 24 jam selama 30 hari pertama kehidupan. Demikian mengemuka saat kunjungan dari Kementerian atau Lembaga Provinsi NTB Program Kerjasama Pemerintah RI dengan Unicef Periode 2021-2025 Tahun Anggaran 2023
Kunjungan tersebut diterima Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid didampingi Asisten I Agus Gunawan dan beberapa kepala OPD di Ruang Jayengrana Kantor Bupati Lombok Barat pada Rabu, 7 Juni 2023. Rombongan yang berjumlah puluhan orang ini dipimpin langsung oleh Bapenas RI, Kepala Bidang Monitoring Unicef Indonesia, Silas Rapold, Tim Monev Pusat dan Kepala OPD Lingkup Pemprov NTB.
Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam sambutannya menyampaikan keberhasilan daerah Lombok Barat dalam menuntaskan 5 pilar sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). Hal tersebut merupakan hasil dari intervensi para kepala OPD hingga termotivasi dari kunjungan-kunjungan yang telah dilakukan oleh beberapa daerah di Lobar.”Saat ini ada tiga desa yang memdapat intervensi dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terkait makanan sehat dan kami tengah berupaya agar salah satu dari lokus tersebut dapat berlanjut ke nasional,” ungkapnya.
Fauzan Khalid juga mengatan bahwa Lobar merupkan daerah yang telah memiliki Perda terkait pendewasaan pernikahan, tebentuk sejak tahun 2018 silam. Penekanannya pun dimulai dari tingkat desa dengan harapan penerapannya bisa dirasakan lebih optimal oleh masyarakat. “Perda ini juga telah menjadi replikasi bagi Pemprov NTB dan berharap dapat diterapkan di Kabupaten/Kota lainnya di NTB,’’ katanya.
Bupati mengatakan monev ini merupakan siklus ke 13, setiap tahun selalu dilakukan evaluasi di lokus tertentu. Dari hasil monev kali ini sejumlah perogram yang di dukung oleh Unicef Indonesia dinilai sangat baik hingga rencana kedepan juga akan menjadi inisiator dalam kebijakan nasional.
Salah satunya adalah inovasi “Sipeka bu siska” di mana kesehatan ibu dan bayi merupakan suatu program prioritas pemerintah pusat. “Inovasi yang menjadi salah satu inisiator kebijakan nasional bidang kesehatan adalah aplikasi Sipeka bu siska,’’ tutupnya.
Sebelum kunjungan ke Kantor Pemkab Lobar, Tim Monev yang terbagi menjadi dua kelompok terlebih dahulu berkesempatan meninjau Puskesmas Labuapi, Kantor Desa Bengkel, dan SMPN 1 Labuapi. Perwakilan Bappenas RI memuji kinerja dan fasilitas yang sudah memadai terdapat di Puskesmas tersebut. Pada tinjauan tersebut Tim Monev juga mengapresiasi inovasi bidang kesehatan yakni Sistim Pemantauan Ibu dan Bayi Baru Lahir Berbasis Keluarga (Sipeka bu siska), sanitasi, dan kesehatan remaja, hal ini dinilai cukup berhasil dalam penerapannya. “Kami apresiasi inovasi yang dimiliki oleh Pemkab Lobar,’’ ungkap tim.
Tim Monitoring melakukan peninjauan ke Kecamatan Kediri tepatnya di Desa Kediri untuk melihat Kelompok Perlindungan Anak Desa (KPAD). Kunjungan di Desa Kediri karena dinilai cukup berhasil dalam menekan angka pernikahan dini secara signifikan yang sebelumnya marak terjadi. “Kami berharap KPAD bisa terbentuk diseluruh desa se Lobar,” harapannya. Bappenas RI berharap kedepan Lombok Barat dapat menjadi model replikasi bagi kabupaten/kota di Indonesia. Sebagai salah satu Provinsi dan Kabupaten yang dinilai telah banyak melakukan kegiatan dalam upaya keberlangsungan hidup dan kesehatan anak, pendidikan, perlindungan anak, gizi, air dan sanitasi, serta kebijakan sosial.
Enam program tersebut merupakan program prioritas dalam kerjasama ini, hal ini menjadi alasan mengapa Provinsi NTB dan Lombok Barat terpilih sebagai lokus. “Kita berharap Lombok Barat menjadi model replikasi bagi Kabupaten dan Kota di Indonesia”, tutupnya.
Sementara itu Kepala Bidang Monitoring Unicef Indonesia, Silas Rapold menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan dari Pemda Lombok Barat. Unicef berharap bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemda Lombok Barat dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Lombok Barat. “Terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh Pemkab Lombok Barat. Kami berharap Unicef bisa bersinergi dan berkolaborasi khususnya dengan Pemkab Lombok Barat dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Lobar,” jelasnya. (her)