Mataram (Suara NTB) – Sudah menjadi tradisi sejak lama bahwa masyarakat NTB, terutama Lombok akan mengantar Calon Jemaah Haji (CJH) ke Asrama Haji sebelum diterbangkan ke Tanah Suci. Meskipun CJH sudah tak bisa bertemu secara langsung dengan keluarganya, namun tradisi mengantar ke Asrama Haji tetap ada hingga saat ini.
Agar masyarakat dan keluarga CJH bisa memantau aktivitas dan kegiatan jemaah selama di Asrama Haji dan pada saat pemberangkatan di bandara, Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi NTB menyediakan layanan “live streaming” atau penyiaran secara langsung melalui media sosial Youtube.
Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi NTB H. Zamroni Aziz mengatakan, pihaknya mengajak masyarakat yang ingin tetap melihat keluarganya yang menjadi jemaah haji agar bisa membuka kanal-kanal media sosial yang dikelola Kemenag NTB. Layanan ini diberikan agar jumlah pengantar ke Asrama Haji tidak membeludak.
“Kami imbau kepada masyarakat bisa menyaksikan secara langsung. Sudah ada pola baru dalam keberangkatan haji tahun ini. Masyarakat dapat menyaksikan keberangkatan CJH melalui live streaming supaya tidak berbondong-bondong ke Asrama atau ke Bandara,” kata Zamroni Aziz, Jumat, 9 Juni 2023.
Layanan live streaming pemberangkatan CJH Embarkasi Lombok ini menjadi salah satu inovasi untuk mengobati rasa rindu dan penasaran masyarakat terkait dengan aktivitas jemaah di dalam Asrama Haji maupun saat di BIZAM. Karena itulah pihaknya meminta saran dan masukan masyarakat demi pelayanan yang lebih baik.
“Kami berkomitmen untuk melayani para jemaah dengan sebaik-baiknya sesuai jargon jamaah haji Indonesia ramah lansia,” ujarnya.
Setelah kloter pertama dan kloter kedua telah diberangkatkan ke Tanah Suci, pada Kamis, 8 Juni 2023 jemaah dari Lombok Barat yang tergabung dalam kloter tiga datang ke Asrama Haji pukul 20.00 Wita. Jemaah menginap di Asrama satu malam sebelum diterbangkan ke Tanah Suci pada Jumat 9 Juni 2023 pukul 23.55 Wita dengan menggunakan Garuda Indonesia nomor penerbangan GA5103
Jumlah jemaah kloter tiga ditambah dengan petugas sebanyak 393 orang dengan rincian jumlah jemaah pria sebanyak 195 orang dan jemaah wanita sebanyak 193 orang.
Petugas kloter terdiri dari ketua kloter (TPHI) satu orang, pembimbing Ibadah (TPIHI) satu orang, dokter (TKHI) satu orang serta paramedis sebanyak dua orang.
Adapun jemaah lansia di kloter tiga ini sebanyak 61 jemaah pria dan 54 jemaah wanita. Sehingga total jemaah dengan kategori lansia sebanyak 115 orang jemaah.
“Jemaah termuda di kloter tiga Embarkasi Lombok ini atas nama Sri Ayu Andini usia 27 tahun dan Lutfi Mamfaluti usia 27 tahun. Sementara jemaah tertua atas nama Muhammad Jinambar usia 102 tahun dan Madinah Senah Ratinah yang berusia 100 tahun,” katanya.(ris)