Mataram (Suara NTB) – Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) bersama Museum Negeri NTB melakukan kegiatan Pre Departure Training (PDT) Tingkat Daerah dalam rangka upgrading bagi kandidat Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang berlangsung di Aula Tambora Museum NTB, Senin, tanggal 29 Mei 2023.
Kegiatan PPAN ini merupakan salah satu program dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI yang membawa misi pertukaran budaya dalam rangka mempererat persahabatan dan kerjasama Pemuda Indonesia dan Pemuda dari Luar Negeri.
“Saya ucapkan terima kasih kepada PCMI telah melakukan upgrading di sini, dengan adanya diskusi ini kita telah merefleksi kebudayaan kita kembali,” ungkap Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nur Alam, S.H., M.H., saat menyampaikan sambutan.
Alam sapaan akrabnya, menyampaikan NTB sekarang ini berdasarkan historisnya sudah menjadi pijakan internasional. Hal ini dilihat dengan adanya bukti peninggalan pelabuhan yang ada di NTB ini menandakan dari dulu NTB sudah dikenal dalam kancah internasional.
“Apalagi sekarang adanya event-event yang melibatkan dunia. Artinya NTB mempunyai potensi yang besar, dan saat ini NTB harus menjadi Global Player,” ujar mantan Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Lobar ini.
Untuk itu, tambahnya, adanya potensi itulah Museum Negeri NTB selalu berikhtiar untuk mewujudkan pariwisata berbasis budaya yang mempunya nilai Historinomic, dimana menjadikan sejarah sebagai pusat wisata untuk menarik wisatawan agar lebih mengenal budaya NTB.
“Sehingga yang kami dorong saat ini adalah mendorong kabupaten/kota untuk membentuk museumnya. Dan program yang kami kampanyekan adalah ‘Kotaku Museumku, Kampungku Museumku’ yang nantinya dapat merawat kebudayaan yang kita miliki,” jelasnya.
Dikatakannya, museum juga saat ini sedang berusaha untuk menjadi mesin pencari fakta, yang di mana museum harus memberi dan menyajikan terkait dengan benda-benda peninggalan sejarah.
Sehingga untuk saat ini pihaknya sedang melakukan pembangunan NTB yang sifatnya berbasis budaya dan museum selalu berusaha untuk melakukan interaksi antara masyarakat dan juga budaya.
Alam juga mengingatkan agar peserta jadi duta pertukaran pelajar tidak merasa minder tapi harus tampil percaya diri. ‘’Tunjukan bahwa teman-teman sedang mewakili NTB, Gubernur, dan seleruh masyarakat NTB di kancah internasional. Dan saya harap ketika teman-teman kembali, mari kita bersama bangun NTB ini,” harapnya.
Sementara Ketua Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) NTB, Lalu Azhar Rafsanjani menjelaskan, nilai-nilai budaya yang diusung Museum Negeri NTB selaras dengan misi PPAN dan dapat menjadi dasar dari terbangunnya rasa saling pengertian di antara masyarakat, khususnya generasi muda dalam cakupan global.
“Dengan diskusi tadi, kami berharap agar para peserta PDT tingkat daerah dapat merepresentasikan pemuda NTB ketika berhadapan dengan forum-forum diskusi yang serupa,” ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa alasan yang membuat pihaknya memilih untuk berkolaborasi dengan Kantor Museum Negeri NTB. Pertama, NTB adalah salah satu daerah yang sedang mendapatkan spotlight masyarakat internasional, khususnya pasca tergelarnya beberapa event internasional, seperti WSBK dan MotoGP. Oleh sebab itu, sebagai perwakilan Pemuda NTB, para kandidat tentunya akan memainkan peran penting dalam mempromosikan nilai budaya dan pariwisata yang ada di NTB.
Selain itu, pihaknya meyakini diskusi dengan Kantor Museum Negeri NTB dapat memperkuat pemahaman para kandidat tentang nilai-nilai budaya yang ada di NTB, sehingga mereka akan dapat tampil percaya diri ketika memaparkan hal tersebut, baik dalam forum atau interaksi dengan pemuda lainnya. Bahkan, dalam diskusi ini para peserta terlihat antusias untuk mendengarkan perspektif budaya yang ditawarkan oleh Kantor Museum NTB, khususnya tentang Kotaku Museumku, Kampungku Museumku.
Diketahui, tahun ini terdapat 2 kandidat terpilih, 1 laki-laki ke Australia dan 1 perempuan ke Singapura. Namun, PDT tingkat daerah ini tidak hanya bagi kandidat utama, tetapi juga bagi beberapa kandidat cadangan. (ham)