DUA negara maju dengan perekonomian yang kuat di dunia yaitu Amerika Serikat dan Jerman sedang menghadapi krisis. Bahkan Amerika Serikat masih terkurung dalam perundingan penetapan pagu antara Gedung Putih dan DPR setempat.
Staf Ahli Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bidang Penerimaan Negera Oza Olavia mengatakan, saat ini peristiwa di belahan dunia lain pasti akan berdampak ke negara lain. Namun terkait dengan sejauhmana dampak yang ditimbulkan oleh kedua negara tersebut ke Indonesia, termasuk ke NTB belum diketahui dengan pasti.
“Jika ada persoalan ekonomi di AS dan Jerman kita akan lihat yang paling berdampak apa. Sebagai contoh kalau perang Rusia – Ukraina itu berdampak ke masalah pupuk karena bahan baku pupuk banyak dari sana,” kata Oza Olavia saat memberikan keterangan dalam kegiatan ALCO Regional di Kantor DJPb NTB Selasa, 30 Mei 2023.
Ia mengatakan, dunia tak pernah membayangkan sebuah pandemi yang menyerang semua negara. Begitu juga perang Rusia – Ukraina yang pecah sejak tahun lalu telah berdampak juga ke Indonesia. Dimana sektor ekspor impor menjadi terhambat.
Oza mengatakan, seberapa jauh kondisi AS dan Jerman berdampak ke Indonesia belum diketahui, namun ia memastikan kondisi Indonesia hingga saat ini masih terjaga dengan baik.
“Kalau ditanya apakah ada dampak terhadap ekspor impor, kita masih memantaunya. Tapi kalau satu mata rantai terganggu, maka akan mempengaruhi mata rantai yang lainnya. Makanya kita akan terus pantau,” katanya.
Terkait dengan perkembangan Ekspor Impor di Provinsi NTB, Badan Pusat Statistik (BPS) NTB mencatat nilai ekspor pada bulan April 2023 sebesar 6,65 juta Dolar AS, mengalami penurunan sebesar 95,55 persen dibandingkan bulan Maret 2023. Jika dibandingkan Bulan April 2022 mengalami penurunan 98,16 persen.
Nilai ekspor bulan April 2023 yang terbesar ditujukan ke Australia sebesar 61,52 persen, disusul Amerika Serikat sebesar 15,78 persen kemudian Cina yaitu sebesar 9,21 persen.
Kelompok komoditas ekspor Provinsi NTB yang terbesar pada Bulan April 2023 adalah perhiasan / permata sebesar 4.358.033 Dolar AS (65,49 persen), ikan dan udang sebesar 1.052.737 Dolar AS (15,82 persen), biji-bijian berminyak sebesar 628.737 Dolar AS (9,45 persen), kopi, teh, rempah-rempah sebesar 384.987 Dolar AS (5,79 persen), serta garam,9belerang, kapur sebesar 131.416 Dolar AS (1,97 persen).
Adapun nilai impor pada Bulan April 2023 sebesar 9,81Juta Dolar AS. Ini berarti impor mengalami penurunan sebesar 62,24 persen dibandingkan dengan impor nulan Maret 2023 sebesar 25,98 Juta Dolar AS.(ris)