Nelda Hannia (20) adalah satu dari sekian sosok perempuan muda NTB yang memiliki semangat kebangsaan tinggi. Betapa tidak, sejak di bangku SMA, ia sudah terlibat di banyak program lingkungan yang digalang WALHI NTB. Ia aktif pula di Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kabupaten Lombok Utara dari unsur perempuan. Terbaru, 23-26 Mei lalu, ia menghabiskan waktu di Jakarta, menghadiri acara TWK Narasi TV. Bagaimana ceritanya?
BERTEMU Najwa Shihab, sosok wartawan senior di panggung Narasi TV yang menayangkan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), hanya akan dialami oleh sosok terpilih. Dari Lombok Utara, Provinsi NTB, Nelda adalah satu-satunya Duta TWK yang lulus seleksi. Setelah mendaftarkan diri pada Februari 2023 lalu, mengikuti serangkaian tes baik tes kepribadian sampai wawasan kebangsaan, mengisi kuesioner, dan membuat konten daerah, Nelda dinyatakan diterima sebagai Duta TWK. Sebuah prestasi yang patut diakui dari perjuangan seorang diri putri ke 3 dari 4 bersaudara pasangan Marjan dan Supiani – asal Dusun Sumur Pande Tengak, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara.
Di balik sukses awal sebagai Duta TWK ini, terdapat cerita miris dari Nelda. Untuk sampai ke Jakarta, ia tidak punya ongkos. Tiket, transportasi ke bandara, penginapan, tidak ditanggung oleh Tim Narasi karena Nelda berstatus duta baru. Ia pun memutuskan untuk memikirkan sendiri seluruh biaya tersebut.
Ia mulai “ngamen” donasi, termasuk mencari dukungan dari pejabat Dewan asal Gumantar, Narsudin, S.Ag. Peka terhadap potensi Nelda, Dewan PPP KLU ini pun tak ragu membantu selembar tiket ke Jakarta.
“Saya melihat Lombok Utara, bahkan NTB, butuh sosok generasi muda seperti dia. Punya semangat tinggi. Saya pahami kendalanya, sehingga saya tak ragu membantu membiayai tiket,” ucap Narsudin. “Anak muda yang punya potensi memang harus di-support, begitu juga pemerintah, harus peka dengan potensi generasi muda kita,” sambung Politisi PPP ini.
Masalah akomodasi Nelda masih belum selesai. Beruntung ia dikelilingi teman-teman yang loyal. Mereka pun urunan dari Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu, membantu biaya tiket Jakarta – Lombok. Bantuan juga datang dari salah satu wartawan online mayung.id yang meliput pra keberangkatan Nelda.
“Berangkat ke Jakarta Selasa pagi, Senin paginya saya izin ke kampus. Syukurnya kampus juga memberi bantuan uang saku,” ucap Nelda.
Sosok Najwa Shihab bagi Nelda begitu kharismatik. Membayangkan akan bertemu wartawan Senior itu, ia bertekad memberi cenderamata dari Lombok Utara. Ia pun membeli sebuah kain tenun Bayan yang ia serahkan langsung kepada Najwa di sela-sela acara TWK. Siapa sangka, uang yang ia pakai untuk membeli kain adalah anggaran Komisi Transportasi dari Trans 7 saat terlibat pengambilan video si Bolang di Kecamatan Bayan.
“Perjalanan pulang (ke Desa Sesait) dari membelikan Mbak Nana kain Bayan itu, saya kecelakaan. Dahi sampai dijahit, siku dan dengkul luka-luka dan lecet. Sampai selesai pengobatan di puskesmas, sisa uang hanya Rp 130 ribu,” kisahnya.
Nelda, mahasiswa semester IV UIN Mataram ini aktif di berbagai kegiatan. Saat ini ia berstatus volunteer Walhi NTB, aktif di edukasi Pendidikan Anak Dream Tree Indonesia, dan Kegiatan Adat dan Budaya Lombok Utara. Dengan statusnya sebagai Duta TWK, Nelda masuk dalam jajaran yang membuat materi soal untuk sesi tes peserta TWK.
“Selama ini banyak kegiatan adat budaya yang kami lakukan secara swadaya. Harapannya pemerintah Kabupaten maupun Provinsi membantu memfasilitasi kegiatan kami bersama Komunitas sebagai wadah menebar wawasan kebangsaan melalui edukasi budaya,” pungkasnya. (ari)
