Mataram (Suara NTB) – Harga telur ayam terus melonjak. Menjelang Hari Raya Idul Adha harga telur ayam ras mencapai Rp60 ribu per tray. Kenaikan ini dipicu mahalnya harga pakan dan operasional peternak. Di satu sisi, stok di distribusi masih terpenuhi. Operasi pasar akan digelar untuk menekan harga.
Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida menjelaskan, harga kebutuhan pokok yang paling mengkhawatirkan adalah daging ayam dan telur. Daging ayam dijual Rp42 ribu per kilogram dan telur Rp60 ribu per tray. Sementara, harga cabai relatif normal yakni Rp30 ribu per kilogram dan daging sapi lokal Rp125 ribu per kilogram. “Yang perlu diantisipasi itu telur ayam,” kata Nida dikonfirmasi, Selasa, 30 Mei 2023.
Pihaknya telah mengecek ke distributor bahwa kenaikan ini tidak hanya di Kota Mataram, melainkan wilayah lainnya secara nasional. Salah satu penyebab kenaikan dipicu cuaca dan harga pakan. Harga pakan terutama jagung dan konsentrat terus mengalami kenaikan, sehingga peternak harus menaikkan harga.
Harga termasuk masa kedaluwarsa telur terus dilakukan pemantauan. Nida mengatakan, pasokan telur ayam masih aman dan ketersediaan stok di setiap pasar terpenuhi, tetapi harganya tidak bersahabat.
Dinas Perdagangan akan terus melakukan pemantauan H-7 Idul Adha, apakah kenaikan harga dipicu tingginya permintaan masyarakat atau dipicu faktor lainnya.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Bank Indonesia agar segera menyelenggarakan operasi pasar untuk telur ayam.
Beberapa intervensi dilakukan pemerintah tetapi tidak mampu menekan harga telur. Nida mengatakan, opsi mendatangkan telur ayam dari Pulau Jawa adalah pilihan terakhir. Saat ini, kebutuhan telur masih dapat diatasi. Kalaupun harganya di atas Rp60 ribu segera dilakukan OPM dengan harga Rp48 ribu per tray. “ Kami akan koordinasikan dengan BI dan OPD terkait antisipasi mengatasi harga telur. Biasanya BI memiliki binaan dikoordinasikan untuk melakukan OPM,” jelasnya. (cem)