Tanjung (Suara NTB) – Manajemen Golden Queen mengambil sikap tegas atas ulah oknum kapten boat yang melayani wisatawan rute Gili Trawangan – Gili Air. Setelah melalui proses investasi internal, manajemen memutuskan memberhentikan oknum kapten, karena melayani rute (inter island) yang tidak terdapat dalam izin pelayaran Golden Queen.
Penanggung Jawab Golden Queen untuk wilayah Gili dan Lombok, Fauzi, kepada wartawan, Sabtu, 27 Mei 2023 mengatakan, pihaknya diinstruksikan untuk mencari fakta lapangan atas penyalahgunaan pelayaran yang dilakukan kapten boat. Berbekal video yang ditunjukkan oleh Koperasi Karya Bahari, Fauzi dan staf Golden Queen lantas mencari keberadaan wisatawan yang menumpang dari Gili Trawangan ke Gili Air.
“Kami lakukan investigasi, dan kami temukan oknum porter dan oknum kapten yang bekerjasama membawa wisatawan mancanegara. Dia (kapten) sudah melanggar company policy,” tegas Ozi.
Ia menegaskan, oknum kapten telah diberhentikan tidak dengan hormat oleh manajemen. Pasalnya, kapten yang baru bergabung seminggu di Golden Queen itu, telah melanggar ketentuan pelayanan pelayaran. Dimana, ia mengangkut wisman di tengah perjalanan, serta di luar rute resmi.
Diakui Ozi, dirinya selaku Penanggung Jawab Area Lombok dan Tiga Gili, mendapat perintah dari pimpinan Golden Queen, Wayan Sudana, untuk melakukan pengecekan langsung.
Tim kemudian turun ke Gili Air untuk bertemu dengan penumpang yang dilayani oknum kapten. Dasar pengakuan wisatawan itulah, Golden Queen memberhentikan oknum.
“Golden Queen tidak menjual tiket inter Island. Apa yang dilakukan oknum kapten tidak dibenarkan, lantaran sudah ada kesepakatan (dengan KKB, red),” tegasnya.
Pihaknya juga berterima kasih atas informasi yang disampaikan KKB. Koordinasi antar lembaga untuk kelancaran usaha fast boat dan boat lokal, tetap dibutuhkan untuk meminimalisir kesalahpahaman yang bisa muncul akibat tindakan oknum.”Kami juga kaget, tiba-tiba muncul di media.Atas nama Management and Staff Golden Queen, meminta maaf atas kejadian ini,” imbuhnya. (ari)