Sumbawa Besar (Suara NTB) – Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Varian Bintoro, S.Sos.,M.Si meminta OPD terkait untuk fokus melakukan intervensi terhadap gizi masyarakat dalam menekan kasus Stunting.
“Saya berharap OPD yang terkait, misalnya Dinas Ketahanan Pangan itu mengarah kepada lokus (lokasi fokus). Kemudian lebih fokus lagi mengintervensi gizi terhadap masyarakat yang stunting. Sasarannya adalah remaja, calon pengantin, ibu hamil dan ibu menyusui,”kata Varian saat membuka kegiatan Analisis Situasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sumbawa Tahun 2023, Senin, 29 Mei 2023. Kegiatan ini dihadiri Dinas Kesehatan, BKKBN beserta OPD terkait.
Disebutkannya, yang menjadi kelompok sasaran (pencegahan stunting) yaitu Ibu hamil, ibu menyusui dan anak 0 sampai 59 bulan.
Terkait terlaksananya analisis situasi terhadap data hasil pekan penimbangan publikasi aksi 7 konvergensi stunting Tahun 2021 dan Tahun 2022 dan cakupan layanan supply dan layanan essensial. Sehingga ditentukan Desa yang nantinya dijadikan Lokus ( Lokasi Fokus ) Penanganan Stunting pada Tahun 2024. Yakni, Pungkit kecamatan Lopok, Motong kecamatan Utan, Uma Sima Kecamatan Sumbawa, Sebotok kecamatan Labuhan Badas, Labuhan Aji kecamatan Labuhan Badas,Labuhan Kuris kecamatan Lape, Dete kecamatan Lape, desa Mungkin kecamatan Orong Telu dan desa Lebin kecamatan Ropang.
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Sumbawa, kini tengah melaksanakan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). Dengan menyasar keluarga berisiko Stunting pada 34 kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Sumbawa.
Sebagaimana disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Advokasi dan Informasi Dinas P2KBP3A Kabupaten Sumbawa, Anggraini, Senin, 22 Mei 2023. “Ini program baru BKKBN yaitu Dapur Sehat Atasi Stunting atau Dashat, sekarang sudah berjalan,”terangnya.
Dijelaskan Anggi, Program Dashat merupakan kegiatan pelatihan untuk membuat makanan bagi ibu hamil dan balita dengan bahan lokal. Bahan masakan tidak harus mahal akan tetapi bisa memilih dan memilah bahan-bahan yang terjangkau dengan kualitas dan kandungan gizi yang bagus.
“Itu adalah praktik mengolah makanan dengan bahan lokal yang ada di daerah masing-masing. Untuk sasarannya keluarga beresiko stunting,” jelasnya.
Program ini, jelasnya, dibiayai oleh Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) yang dikolaborasikan dengan dana desa melalui pemberian makanan tambahan.
Lokasi program ini berada pada 34 Kampung KB yang ada di Kabupaten Sumbawa “Jadi untuk sementara ini kita di buck up untuk 34 kampung KB saja. Kegiatannya 10 kali dalam setahun yang sudah dilaksanakan itu 3 kali,”pungkas Anggraini.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy meminta Pemkab memberikan perhatian khusus pada masalah Stunting dan Kemiskinan Ekstrem.
Hal itu ditegaskan Menko PMK dalam kunjungan kerjanya ke Sumbawa baru-baru ini. Kehadiran Prof. Muhadjir disambut Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah, Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd, Ketua DPRD Sumbawa, Anggota Forkopimda dan lainnya. Prof. Muhadjir meninjau proses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Surya Medika Sumbawa, SMA Muhammadiyah untuk meninjau kegiatan pemberian tablet tambah darah bagi siswi.
Dalam arahannya, Prof. Muhadjir mengatakan pemberian tablet penambah darah sangat baik untuk meminimalisir potensi anemia yang berakibat pada kesehatan dan prestasi siswa di sekolah. Selain itu, lanjutnya, pemberian tablet tambah darah juga merupakan upaya untuk mempersiapkan kesehatan remaja putri pada saat sebelum menjadi seorang Ibu. Sehingga nantinya akan melahirkan generasi yang sehat dan cerdas serta terbebas dari stunting.
Prof. Muhadjir juga meninjau Puskesmas Kerato serta mengecek pemanfaatan bantuan alat USG yang sudah tersebar di Puskesmas-Puskesmas seluruh Indonesia, terutama yang digunakan untuk mendeteksi keadaan janin para Ibu Hamil dalam program cegah stunting. Menurut Muhadjir, dengan adanya bantuan alat USG ini para Dokter di Sumbawa dapat lebih mudah mengetahui kondisi janin seperti panjang janin, diameter kepala, dan mengetahui potensi janin gagal tumbuh serta apakah adanya potensi stunting. (arn)