Giri Menang (Suara NTB) – Pendakian gunung Rinjani melalui jalur Desa Pakuan Kecamatan Narmada, Lombok Barat (Lobar) tengah diupayakan oleh Pemkab Lobar. Pemkab dalam hal ini Dinas Pariwisata sudah melakukan pembahasan dengan pihak Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) terkait rencana pembukaan pendakian tersebut.
Dari hasil kooordinasi itu, pembukaan pendakian melalui jalur ini agak sulit terealisasi dalam waktu dekat. Pasalnya, butuh waktu lumayan lama untuk proses rekomendasi dari kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Kepala Dispar Lobar, H.M. Fajar Taufik mengatakan, pihaknya berupaya untuk menindaklanjuti harapan Bupati Lobar terkait pembukaan jalur pendakian gunung Rinjani melalui desa Pakuan kecamatan Narmada. Pihaknya sudah melakukan langkah-langkah persiapan. ‘’Pak bupati mintanya bisa (dibuka) bulan Agustus tahun ini, cuma dari TNGR agak sulit karena harus ada rekomendasi dari kementerian LHK dan itu prosesnya agak panjang (lama),” jelas dia, Senin, 29 Mei 2023.
Dijelaskan mantan Kadis Koperasi itu, proses terbitnya rekomendasi dari kementerian LHK itu butuh proses dan waktu yang agak lama. Karena perlu dilakukan survey ulang pendakian bersama melibatkan TNGR, Tahura, KPH Rinjani Barat, provinsi, Kabuapaten. Termasuk terkait rute yang dilalui, sebelumnya melewati gunung Layur. Sementara gunung Layur itu merupakan zona inti, masih banyak habitat – habitat dan hewan atau satwa liar yang dilindungi ditemukan di sana.
Berbeda dengan pendakian dari jalur di daerah Loteng, Lotim dan KLU, itu sudah tidak ditemukan lagi satwa liar dilindungi ini. Dan itu ditemukan gunung Layur. “Karena itu untuk alih pemanfaatan itu butuh rekomendasi dari Kementerian LHK dan itu prosesnya panjang,” jelas dia. Dan diarahkan agar jalur dialihkan melipir dari KPH Rinjani barat, tidak melalui gunung Layur. Jalur ini pun agak panjang atau jauh, tapi aman. Meski demikian pihaknya optimis jalur pendakian gunung Rinjani dari desa Pakuan bisa terealisasi.
Pihaknya terus berupaya merealisasikan agar ada jalur pendakian gunung Rinjani dari Lobar. Sebab menurut dia, itu sangat berdampak perekonomian masyarakat di tiga desa (Sekawan Sejati). Sebab Pihaknya meminta kepada daerah jalur pendakian ini, dibuat semacam awik-awik. Sehingga para Pendaki bermalam di daerah itu sebelum mendaki, otomatis itu bisa menghidupkan perekonomian warga. Selain itu dibuatkan awik-awik terkait kebersihan. (her)