Praya (Suara NTB) – Kelanjutan pembangunan Puskesmas Batujangkih Desa Batujangkih Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah (Loteng) hingga kini belum juga ada kejelasan. Masuknya penyidik Polda NTB yang kini turun melalukan penyelidikan terkait potensi gagal konstruksi terhadap bangunan yang sudah ada tersebut membuat Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng, belum juga bisa melanjutkan pembangunan Puskesmas Batujangkih.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng Dr. H. Suardi untuk melanjutkan pembangunan harus menunggu rekomendasi dari pihak kepolisian terlebih dahulu. Menurutnya, kalau dari sisi pemerintah siap melanjutkan pembangunan Puskesmas Batujangkih. Sama seperti pembangunan Puskesmas Batunyala, Praya Tengah saat ini sudah berjalan. Bahkan sudah hampir selesai, karena untuk Puskesmas Batunyala tidak ada persoalan yang jadi ganjalan.
“Beda dengan Puskesmas Batujangkih, ada persoalan dari sisi teknis kontruksi bangunannya. Belum lagi, saat ini pihak Polda NTB juga turun melakukan penyelidikan. Menyusul adanya laporan dari masyarakat terkait persoalan konstruksi bangunan Puskesmas Batujangkih tersebut,” jelasnya.
Untuk itu, jika melanjutkan pembangunan Puskesmas Batujangkih harus menunggu rekomendasi dari pihak kepolisian. Bisa tidak pembangunan Puskesmas Batujangkih dilanjutkan untuk saat ini. Jangan sampai justru memicu persoalan baru di kemudian hari.
“Polda NTB bersama dengan Unram juga sedang melakukan kajian teknis terhadap kondisi kontruksi pondasi bangunan, apakah layak atau tidak untuk dilanjutkan. Seperti apa hasilnya, itu nanti menjadi dasar kita dalam mengambil sikap soal kelanjutan pembangunan Puskesmas Batujangkih ini,” sebutnya.
Jika memang dari hasil kajian teknisnya dinyatakan tidak bisa dilanjutkan, maka tentu akan dicari solusi yang lain. Bagaimana supaya bangunan Puskesmas Batujangkih bisa rampung. Tapi kalau hasil kajiannya dinyatakan layak untuk dilanjutkan, segera rencana kelanjutan pembangunannya diproses.
“Supaya tidak terlalu lama menunggu, kita akan segera bersurat ke Polda NTB, terkait hasil uji teknis kontruksi bangunanya. Supaya jelas langkah yang kita ambil. Jika memang bisa kita lanjutkan, segera kita persiapkan proses pembangunan lanjutannya,” ujar Suardi.
Ia menjelaskan, saat ini masih ada sisa anggaran pembangunan Puskesmas Batujangkih sekitar Rp 1,9 miliar. Dari total anggaran pembangunan sebesar sekitar Rp 6,8 miliar. Sisa anggaran itulah yang nanti akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan Puskesmas Batujangkih.
” Apakah anggaranya cukup? Nanti kita lihat sampai sejauh mana sisa anggaran yang ada,” tambahnya. Tapi yang jelas pihaknya berharap pembangunan Puskesmas Batujangkih bisa segera dilanjutkan supaya bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sehingga pelayanan kesehatan bisa segera dipindahkan ke bangunan Puskesmas Batujangkih yang baru dan tidak terus menumpang di tempat sementara. (kir)