Mataram (Suara NTB) – Ditengah kenaikan harga telur ayam broiler yang sudah mencapai Rp62 ribu/ tray, masyarakat mulai berburu telur pecah untuk dikonsumsi. Lantaran harganya yang jauh lebih murah. Harga telur yang sudah pecah dan masih layak konsumsi ini Rp1.000 perbutir. Sementara harga telur yang masih utuh di atas Rp2.000 perbutir untuk eceran.
Salah seorang warga yang tengah membeli telur Irva mengaku membeli telur pecah untuk konsumsi. Karena harganya cukup murah dari harga telur yang kondisinya bagus. “Ini di beli buat dimakan, 4 butir harganya Rp5000. Lumayan dapat harga murah,” kata Irva, saat ditemui di Pasar Kebon Roek, Jumat, 26 Mei 2023.
Meski begitu, tidak selalu ia membeli telur pecah, karena telur pecah jarang ada dijual oleh pedagang telur. Jika adapun, jumlah pembeliannya tidak banyak hanya beberapa butir saja. Karena tidak bisa disimpan lebih lama jika kondisinya sudah pecah, apalagi sudah dibungkus menggunakan plastik kiloan.
“Kalau saya beli yang pecah langsung dimakan. Jadi kalau beli yang pecah ndak masalah. Belinya juga ndak banyak, beli cuma Rp10 ribu,” katanya. Senada dengan Arinah yang juga membeli telur pecah hanya untuk di konsumsi sebagai lauk. Apalagi harga lebih murah dari telur yang kondisi baik. Saat ini untuk harga telur cukup tinggi, mencapai Rp62 ribu per tray.
“Kalau sekedar buat makan, belinya ndak banyak. Cuma Rp5.000 itu dapat 3 butir. Ini langsung langsung dimasak, kadang digoreng atau direbus,” katanya. Lain halnya dengan, Husnul salah satu pedang kue ini justru memilih untuk membeli telur yang bagus. Dibandingkan telur pecah, meskipun harganya lebih murah. Karena takutnya telur yang pecah tidak bisa disimpan lebih lama dan harus langsung digunakan. Jadi mau tidak mau dirinya tetap memilih menggunakan telur ayam ras yang kondisinya bagus.
“Kalau pakai yang pecah takutnya nanti pengaruh sama rasa kuenya. Jadi belinya yang bagus, cuma dikurangi sekarang karena naik harganya sampai Rp60 ribuan,” katanya. Sementara, Pedagang telur di Pasar Kebon Roek Narawati mengatakan untuk harga telur tergantung dari ukuranya. Mulai dari yang ukuran kecil Rp53 ribu perterai, tanggung Rp55 ribu perterai, besar Rp58 ribu perterai. Harga saat ini melebih harga ketika menjelang Idul Fitri kemarin.
“Sebelumnya itu diangka Rp55 ribu yang besar, tanggung Rp50, kecil di bawah Rp50 ribu. Hampir semua telur mengalami kenaikan, telur puyuh, bebek, ayam negeri juga,” ujarnya. Untuk telur bebek hampir Rp3500 perbutir, padahal normal di harga Rp2500 perbutir. Telur puyuh di harga Rp40 ribu perterai, sebelumnya Rp33-35 ribu perterai.
“Telur ayam ras hampir 2.000 perbutir. yang jumbo mencapai 65 ribu, ini sepanjang saya berjualan telur ini tertinggi,” akuinya. Kenaikan ini sudah terjadi dari peternak, disebabkan karena harga pakan yang mengalami kenaikan. Sehinggga otomatis untuk menutupi biaya produksi peternak dengan menaikkan harga telur. “Mau tidak mau kita pedagang juga naikkan harga jual. Karena dari peternak sudah naik,” ucapnya. (bul)