Malang (suarantb.com) – Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Unisma Malang menggelar Seminar Internasional “ASEAN as the Epicentrum of Growth from the Perspective of Public an Business Administration” dengan mengkombinasi 3 bahasa dan budaya yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand, pada hari Juma’at tanggal 26 Mei 2023, secara hybrid.
Dekan FIA Unisma Dr. Hj. Rini Rahayu Kurniati, M.Si dalam sambutannya mengapresiasi terselenggaranya kegiatan seminar internasional ini. Seminar ini bertujuan untuk membangun sumberdaya mahasiswa yang unggul di ASEAN.
“Hal ini karena bahwa negara kita sedang menjadi titik pusat pertumbuhan di ASEAN. Seminar ini adalah bentuk kebelanjutan kerjasama Internasional FIA Unisma dengan Thailand dan Malaysia.” Ujarnya.
Wakil Rektor 1 Unisma Prof. H. Junaidi Mistar, Ph.D yang turut hadir dan membuka kegiatan seminar internasional. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan adalah salah satu sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan skill bagi kita semua.
“Topik yang dibuat sangat bagus sekali. Biasanya Pembangunan dalam teknologi yang digunakan dalam global merujuk pada teknologi barat tetapi disini diharapkan pembangunan teknologi dapat diterapkan di dalam wilayah kita sendiri yaitu ASEAN.” ungkapnya.
Kegiatan Seminar Internasional ini menghadirkan beberapa narasumber internasional diantaranya Dr. Noppawan Phuengpha, BPA., MPA dari Faculty of Political Science and Law, Burapha University, Thailand, Mohamed Fajil bin Abdul Batau, Ph.D dari Fakulti Sains Pentadbiran dan Pengajian Polisi (FSPPP), Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia, Wike, S.Sos., M.Si., DPA dari Faculty of Administrative Science, Universitas Brawijaya Malang dan Dr. H. Slamet Muchsin, M.Si
Faculty of Administrative Science, Universitas Islam Malang
Seminar ini dihadiri oleh Wakil Rektor 1 Unisma, Direktur Pascasarjana, Dekan Fakultas Ilmu Hukum, seluruh dosen, staf, serta mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi secara Luring maupun Daring. Terdapat sejumlah 100 orang participants secara luring di gedung Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma) dan 50 orang dari berbagai perguruan tinggi mengikuti secara Daring, (r/*)
