Mataram (Suara NTB) – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Mataram (Unram) dalam beberapa tahun ini mengembangkan berbagai program studi untuk membantu pemenuhan dokter spesialis di Indonesia Bagian Timur. Salah satu program studi yang akan dikembangkan adalah Prodi Spesialis Neurologi. Dalam rangka peningkatan kualitas mutu program studi, tim pendirian melakukan studi banding ke Program Studi Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya, Rabu, 24 Mei 2023.
Tim FK Unram diwakili oleh dua staf pengajar Neurologi yakni Dr. dr. Herpan Syafii H., Sp.N., dr. Ilsa Hunaifi, Sp.N., dr Nurhidayati, M.Kes., sebagai perwakilan Gugus Penjaminan Mutu dan dr. Arina Windri Rivarti, M.Si., dari Unit Kerja Sama. Tim diterima oleh Kepala Departemen Neurologi FKUA/RSUD Dr Soetomo, Dr. dr. M. Hamdan, SpN (K), Dr. dr. Wardah Rahmatul Islamiyah, SpN(K) sebagai Ketua Program Studi Neurologi FKUA/RSUD Dr Soetomo, dan dr. Sita Setyowatie, SpN., sebagai Sekretaris Program Studi Neurologi FKUA/RSUD Dr Soetomo.
Studi banding diisi dengan diskusi yang dilaksanakan di Ruang Neurona RSUD Dr Soetomo. Dalam diskusi tersebut, tim FK Unram menanyakan berbagai hal antara lain visi misi Prodi yang diselaraskan dengan visi misi Universitas dan Fakultas, keunggulan prodi, keselarasan dalam proses pendidikan peserta didik dengan tuntutan penelitian dan pengabdian masyarakat, reward dan punishment peserta didik, reward bagi PPDS dari RS.
Dekan FK-Unram, Prof. Dr. dr Hamsu Kadriyan, Sp.THT.KL(K)., M.Kes., mengatakan, berbagai masukan diperoleh dalam studi banding dalam hal pengembangan program studi Neurologi, pemetaan keunggulan program studi yang dideskripsikan dalam semua mata kuliah, penyelasaran penelitia. “Termasuk pengabdian dalam pemenuhan akreditasi dan berbagai hal untuk proses pendirian prodi Neurologi FK Unram,” ujarnya.
Diskusi diakhiri dengan penandatanganan Implementation of Agreement sebagai wujud kegiatan kerja sama yang sudah terjalin antara FKUA dengan FK Unram.
“Kami mengharapkan dengan dibentuknya Prodi Sp-1 ini dapat menciptakan persebaran merata dokter spesialis Neurologi di Indonesia terlebih di daerah kawasan Timur Indonesia,” harap Hamsu. (ron)