Mataram (Suara NTB) – Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi NTB bersama seluruh pihak yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), baik PPIH Embarkasi maupun PPIH Kloter dan Non Kloter terus mempersiapkan proses keberangkatan haji asal NTB. Terlebih kloter pertama Embarkasi Lombok masuk dalam gelombang pertama keberangkatan ke Tanah Suci tanggal 7 Juni 2023.
Kamis, 25 Mei 2023 kemarin, Kemenag NTB menggelar Apel Siaga di Asrama Haji NTB dalam rangka persiapan dan membangun komitmen bersama agar pelaksanaan ibadah haji tahun 2023 ini berjalan dengan baik dan lancar. Jemaah haji asal NTB terbagi dalam 12 Kloter. Dari jadwal yang sudah disusun, Kloter pertama masuk ke Asrama Haji tanggal 6 Juni 2023 dan berangkat keesokan harinya ke Tanah Suci.
Kepala Kanwil Kemenag NTB H. Zamroni Aziz mengatakan, di Kloter pertama ini, salah satu jemaahnya adalah Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj Sitti Rohmi Jalilah yang tercatat menjadi jemaah reguler. Kabupaten Lotim menjadi Kloter pertama lantaran di sana calon jemaah haji (CJH) yang paling banyak. Dalam pelayanannya, PPIH sangat konsen terhadap jemaah lansia karena jumlahnya yang sangat banyak.
“Tagline haji tahun 2023 ini adalah ramah lansia. Ketua Kloter dan petugas kesehatan akan mengidentifikasi dari awal mana jemaah yang pakai kursi roda, kemudian layanananya beda karena memang Kemenag juga ada rekrutmen khusus untuk lansia,” kata Zamroni Aziz kepada wartawan usai kegiatan Apel Siaga tersebut.
Untuk diketahui jumlah jemaah haji asal NTB tahun ini sebanyak 4.499 orang. Adapun tambahan kuota dari Kemenag pusat hingga saat ini masih dalam posisi menunggu. Jika kuota tambahan angkanya sudah turun ke daerah, pihaknya berharap agar jemaah yang masuk dalam cadangan bisa naik.
Dalam setiap pemberangkatan haji, PPIH akan terus melakukan sosialisasi kepada para jemaah agar mematuhi ketentuan-ketentuan, termasuk terkait dengan barang bawaan. Misalnya, jemaah tak perlu lagi membawa beras ke Tanah Suci lantaran sudah tersedia makan dan minum dalam jumlah yang cukup selama pelaksanaan ibadah haji.
“Semua tersedia dengan baik, baik di Mekah maupun Madinah. Harapan kita, masyarakat tak perlu sibuk membawa barang-barang yang akan dimakan di sana, karena sudah tersedia dengan baik. Kita juga dapat info dari catering di Arab Saudi Insya Allah menunya Indonesia,” katanya.
Seperti yang dilansir dari kemenag.go.id, keberangkatan jemaah haji Indonesia dibagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama dari Tanah Air mendarat di Bandara AMAA Madinah, dari tanggal 24 Mei – 7 Juni 2023. Gelombang kedua mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, dari 8 – 22 Juni 2023.
Tiba di Bandara AMAA, jemaah akan diantar dengan bus menuju hotel masing-masing di Madinah. PPIH telah siapkan 2.250 trip layanan bus untuk melayani sekitar 101.287 jemaah gelombang pertama, termasuk yang dari NTB yang merupakan Kloter pertama. Setiap kloter, disiapkan 8 – 10 bus, tergantung jumlah jemaah. Setiap bus berkapasitas 45 orang. Proses ini berlangsung dari 24 Mei – 7 Juni 2023.
Layanan lainnya yang diberikan kepada jemaah haji Indonesia selama di Madinah adalah hotel dengan spesifikasi minimal setara bintang tiga. Ada 94 hotel yang telah disiapkan dengan skema sewa semi musim dan blocking time. Beberapa hotel di antaranya setara dengan bintang empat bahkan lima.(ris)