Mataram (Suara NTB) – Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengatensi sebelas proyek strategis yang tersebar di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemkot Mataram. Awal triwulan ketiga pekerjaan fisik harus sudah dikerjakan.
Sebelas proyek strategis itu di antaranya, pembangunan gedung Kantor Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kota Mataram senilai Rp9,8 miliar. Pembangunan Plaza Udayana senilai Rp6 miliar milik Dinas Pariwisata Kota Mataram. Penataan trotoar di Jalan Pejanggik milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram senilai Rp3,4 miliar.
Selanjutnya, pembangunan hunian sementara di Lingkungan Mapak, Kelurahan Jempong Baru. Pekerjaan ini milik Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Mataram senilai Rp1,2 miliar. Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu milik Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, area peristiharat bagi pengendara di wilayah Kelurahan Bertais, dan lain sebagainya.
Walikota menegaskan, saat memimpin rapat telah diminta pimpinan OPD yang memiliki pekerjaan fisik agar mempercepat proses administrasinya. Paling krusial menurutnya adalah, pekerjaan fisik yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) seperti pembangunan gedung Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah dan teras udayana milik Dinas Pariwisata Kota Mataram. “Saya berharap awal triwulan ketiga semua proyek fisik sudah mulai berjalan,” tegasnya.
Dikatakan, paling menjadi sorotan adalah pembangunan hunian sementara (huntara) di Lingkungan Mapak, Kelurahan Jempong Baru. Pembangunan huntara harus memiliki izin mendirikan bangunan (IMB), persyaratan ini lebih mudah karena penyelesaiannya di internal. Mohan membenarkan pembangunan huntara sifatnya darurat dan perlu dipercepat, tetapi pemerintah juga harus taat asas dan aturan supaya tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Selain itu, konsep huntara yang ingin dibangun sifatnya permanen walaupun nantinya ada pekerjaan tambahan tetapi tidak akan mengganggu infrastruktur utamanya. “Pengerjaan huntara ini memang harus dipercepat tetapi kita juga harus taat asas dan aturan supaya tidak ada masalah di kemudian hari,” demikian kata Mohan. (cem)