Sumbawa Besar (Suara NTB) – Persoalan sampah selalu menjadi masalah serius dalam setiap kegiatan. Terutama dalam event sebesar MXGP. Untuk itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Tim Relawan bakal menurunkan 250 personel untuk menangani sampah selama event MXGP Samota 2023.
Sebagaimana disampaikan Asisten II Setda Sumbawa, yang juga Komandan Lapangan MXGO 2023, L. Suharmaji Kertawijaya, Rabu, 24 Mei 2023. Selain ratusan personel, Dinas LH juga akan menurunkan belasan armada. Dari dump truck, kontainer hingga roda tiga untuk mengangkut sampah di area sirkuit. Mengingat pentingnya upaya penanganan sampah ini. Sehingga dibutuhkan komitmen semua elemen, baik itu pegawai pemerintah maupun masyarakat.
“Untuk gerakan bebas sampah di arena MXGP ini, Pemkab Sumbawa bersama Pemprov NTB dan relawan akan menyiapkan banyak bak sampah dari bambu dan karung. Untuk membantu mengurangi sampah yang berserakan di arena MXGP. Mengantisipasi banyak pengunjung yang tidak membuang sampah pada tempatnya,” sebut Suharmaji.
Dengan demikian, tambah Suharmaji, harapan agar Sumbawa dapat menjadi daerah bebas sampah bukan hal yang mustahil. Kalau setiap masyarakat memiliki kesadaran untuk mengurangi, memilah, memisahkan dan memanfaatkan kembali sampah yang ada.
Diperkirakan total produksi sampah mencapai 200 ton. Selama berlangsungnya event MXGP Samota 2023 nantinya.
Supervisi Penanganan Sampah
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB akan melakukan supervisi terhadap sejumlah event besar yang terselenggara di daerah ini. Salah satunya adalah event Motocross Grand Prix (MXGP), baik yang digelar di Samota maupun eks Bandara Selaparang yang digelar dengan konsep nol event sampah.
Kepala Dinas LHK Provinsi NTB, Julmansyah S.Shut, M.A.P mengatakan, tidak hanya kegiatan MXGP yang menjadi atensinya, namun semua kegiatan yang masuk dalam kalender event NTB juga akan dilakukan supervisi, monitoring serta bantuan lainnya yang dianggap perlu.
Terkait dengan pelaksanaan MXGP Selaparang yang akan berlangsung tanggal 2 Juli 2023, DLHK NTB sudah melakukan koordinasi dengan Dinas LH Kota Mataram untuk melakukan kolaborasi penanganan kebersihan. Sebab Pemerintah Kota Mataram memang harus terlibat dalam pengelolaan sampah di eks Bandara Selaparang selama berlangsungnya event balap.
“Kerja sama kami dengan seluruh Dinas LH kabupaten/kota dalam konteks NTB Zoro Waste itu sudah sangat baik. Jadi nanti kami sudah bicara dengan Kadis LH Kota Mataram terkait dengan tugasnya,” kata Julmansyah kepada Suara NTB Selasa, 9 Mei 2023.
Ia mengatakan, selain tim kebersihan yang berasal dari Dinas Lingkungan Hidup, juga akan dilibatkan para pemuda dan karang taruna yang ada di sekitar eks Bandara Selaparang untuk menjamin kebersihan saat MXGP Selaparang.
“Intinya sama dengan konsep pengelolaan sampah saat MXGP Samota maupun MotoGP dan WSBK Mandalika,” terangnya.
Pihaknya kata Julmansyah secara perlahan akan mulai menyerahkan tanggung jawab pengelolaan kebersihan saat berlangsungnya event internasional ke DLH kabupaten/kota. Misalnya di event MXGP Samota akan lebih banyak berperan dalam pengelolaan sampah adalah DLH Kabupaten Sumbawa.
“Kami menarik diri sedikit demi sedikit karena mereka (DLH kabupaten/kota) yang pada akhirnya harus lebih proaktif, terlebih mereka sudah punya pengalaman,” tambahnya. (arn/ris)