Selong (Suara NTB) – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terus memperbanyak jumlah utamanya Rumah Sakit. Semakin banyaknya fasilitas kesehatan (faskes) di Lotim ini diharapkan bisa meningkatkan Angka Harapan Hidup (AHH) masyarakat Lotim. Sehingga, Lotim bisa mengejar kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi lebih baik.
Dikemukakan Bupati Lotim, H. M. Sukiman Azmy menjawab Suara NTB, terkait kendala utama dalam perbaikan IPM adalah masih rendahnya AHH. Apalagi masih banyak terjadi kematian ibu dan anak saat melahirkan. “Itu jadi indikator utama aspek kesehatan dari IPM,” ungkapnya.
Semakin dekat rumah sakit, kata bupati maka akan semakin cepat pelayanan. Rujukan dari pelayanan kesehatan ini bisa lebih cepat. Rujukan dari klinik ke puskesmas, lalu dari puskesmas ke rumah sakit maka bisa diminimalisir kasus kematian ibu dan anak yang sampai saat ini jumlahnya masih mengkhawatirkan.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Kabupaten Lotim tahun 2022 mencapai 67,59. Capaian tersebut meningkat dari tahun 2021 sebanyak 66,66. Peningkatan tersebut secara otomatis menaikkan posisi Lotim yang sebelumnya berada di peringkat ke-8 menjadi peringkat ke-7 dari 10 kabupaten/kota di NTB.
Seperti diketahui saat ini, Lotim sudah memiliki empat Rumah Sakit, yakni RSUD Dr. R Soedjono Selong, RSUD Lombok Timur di Labuhan Haji, RSUD Patuh Karya di Keruak dan RSUD Selaparang di Suela dan dalam waktu dekat RSUD Masbagik.
Hadirnya rumah sakit itu juga diakui menuntut hadirnya tenaga medis. Disebut, jumlah dokter spesialis utamanya selama ini masih kurang. Bupati mendorong dokter-dokter umum sekolah lebih lanjut.
Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi, ada peluang beasiswa bagi tenaga medis termasuk dokter spesialis. Dokter umum yang ada di Lotim diminta segera didaftarkan agar bisa ikut dapat beasiswa studi tersebut. (rus)