Penarikan Retribusi Non Tunai di Pasar Masih Terkendala

Mataram (Suara NTB) – Rencana penarikan retribusi pasar tradisional dengan sistem non tunai belum terealisasi. Penerapan aplikasi ini harus dimulai dari perencanaan. Sistem non tunai diyakini mampu mengurangi kebocoran potensi pendapatan asli daerah (PAD).

Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram, Uun Pujianto menjelaskan, sejumlah opsi akan diterapkan untuk penarikan retribusi pasar menggunakan sistem non tunai diantaranya, melibatkan Bank Indonesia dengan menunjuk pihak ketiga untuk menyiapkan sarana-prasarana pendukungnya. Setelah dikaji dan menghitung ternyata dari Rp7,5 miliar harus dibayar atau potongan sekitar 0,075 persen untuk penyedia atau pihak ketiga. “Setelah kita hitung jadi ratusan juta juga untuk pihak ketiga. Kita pikir itu lumayan besar juga,” kata Uun.

Selain itu, pihak ketiga juga meminta pedagang membuka rekening bank. Tabungan mereka secara otomatis akan dipotong untuk membayar retribusi pasar. Hal ini dinilai memberatkan pedagang karena tidak semua memiliki buku tabungan.

Alternatifnya adalah membuat aplikasi non tunai yakni aplikasi sistem pembayaran retribusi online pasar rakyat tradisional terintegrasi (Siperonparti). Aplikasi ini telah rampung. Namun setelah dikoordinasikan dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram bahwa aplikasi itu harus ada perencanaan terlebih dahulu, sehingga dialokasikan anggaran pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perubahan. “Sudah kita anggarkan di ABT untuk perencanaannya,” kata Uun.

Penarikan retribusi dengan sistem non tunai sampai seperti penarikan retribusi parkir. Petugas pasar akan keliling ke pedagang untuk men-tapping barcode, sehingga terdeteksi berapa nominal pembayaran, jumlah yang nunggak, dan lain sebagainya. Uun menegaskan, penarikan non tunai sebagai upaya pemerintah mengurangi potensi kebocoran PAD. “Iya, kita berusaha supaya tidak ada kebocoran-kebocoran lagi,” terangnya.

Penerapan sistem non tunai akan diuji coba di Pasar Dasan Agung dan Pasar Perumnas. Data pedagang sudah jelas sehingga lebih mudah memasukkan dalam sistem. Tetapi tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan ke pasar tradisional lainnya.

Uun berharap aplikasi non tunai untuk penarikan retribusi pasar tradisional bisa diterapkan sebelum akhir tahun 2023. (cem)

RELATED ARTICLES









Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Borong 3 Penghargaan, Keberhasilan Transformasi Bawa BRI Sebagai ‘Bank dengan Kinerja...

0
Jakarta (suarantb.com)– Atas keberhasilan transformasi digital dan kinerja apik, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mendapatkan 3 (tiga) penghargaan sekaligus pada ajang...

Tunggu Putusan KASN

Latest Posts

Borong 3 Penghargaan, Keberhasilan Transformasi Bawa BRI Sebagai ‘Bank dengan Kinerja Keuangan Terbaik

Jakarta (suarantb.com)– Atas keberhasilan transformasi digital dan kinerja apik,...

ITDC Bentuk Paguyuban bagi Pedagang Asongan di KEK Mandalika

Praya (Suara NTB) - Pengembangan dan pengelolaan Kawasan Ekonomi...

RKAB Tidak Disetujui karena Syaratnya Tidak Lengkap

Mataram (Suara NTB) - Rencana Kegiatan Anggaran Biaya (RKAB)...

Tunggu Putusan KASN

PEMPROV NTB siap mengikuti rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)...

Jamaluddin Maladi Resmi Ditunjuk Jadi Komandan Lapangan MotoGP 2023

Mataram (Suara NTB) - Kepala Dinas Pariwisata (Disbudpar) Provinsi...

ARTKEL ACAK

Guru SMKN 7 Mataram Ikuti Pelatihan Guru Konten Kreator

0
Mataram (Suara NTB) – Guru SMK Negeri 7 Mataram  Murdi, S.Pd.,  dipanggil Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan   Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi...

Seleksi PPPK, Pemkot Sediakan Kuota Dua Persen untuk Disabilitas

0
Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota Mataram menyediakan kuota dua persen bagi kaum disabilitas yang ingin mengikuti seleksi penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja...

Ditargetkan dalam Waktu Dekat, Pengumuman Hasil UKG Non-ASN 2023

0
Mataram (Suara NTB) – Pengumuman hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) non-Aparatur Sipil Negara (ASN) oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB ditargetkan dalam waktu...

Kolom