Diduga Ditarik Rp30 Ribu, Peternak Keluhkan Tarif Pemakaian Air di Terminal Segenter

Giri Menang (Suara NTB) – Besarnya tarif jasa pemakaian air di Terminal Segenter Lembar, dikeluhkan  para peternak asal Pulau Sumbawa yang memarkir kendaraan bermuatan sapi di terminal  tersebut. Pasalnya, puluhan orang pemakai jasa tronton bermuatan sapi yang parkir di lokasi, mewajibkan untuk membayar Rp30 ribu dalam sehari. Praktis harga air yang dimaksud, dinilai tidak normal karena mahal ditambah volume air yang minim tidak sesuai dengan harga.

Peternak asal Bima, Faturrahman mengungkapkan, sebenarnya kebutuhan air untuk sapi di atas tronton yang terparkir ini sangat vital. Karena dalam situasi dan kondisi saat ini, air menjadi kebutuhan vital terutama untuk minum dan memandikan sapi. Untuk itu, fasilitas air yang tersedia di lokasi terminal hanya cukup untuk kasih minum saja. Selebihnya untuk kebutuhan memandikan sapi itu yang tidak mencukupi. “Airnya ada, tetapi kadang mampet dengan volume yang kecil,” bebernya.

Meski diakuinya bersyukur karena dapat dipakai minum dan kebutuhan para sopir dan pemilik sapi dan anak buahnya, namun tetap juga dikeluhkan karena airnya terbatas. Pemakai jasa air ini sangat banyak, lihat saja berapa banyak tronton yang terparkir, semua menggunakan air. “Penggunanya banyak tetapi air nya terbatas, ini masalahnya,” kilah dia.

Labih lanjut ungkap Faturrahman, tarif air dirasa sangat tinggi. Bagaimana tidak?, dalam sehari pihaknya harus membayar air dengan petugas di terminal Segenter, sebesar Rp30 ribu. Sedangkan Rp30 ribu dirasa sangat besar dan membebankan. Terlebih besaran harga itu tidak sesuai dengan kebutuhan kita. “Air kecil harus bayar 30 ribu sehari,”  ungkapnya.

Kepala Dishub Lombok Barat M. Najib saat dikonfirmasi mengatakan, mengaku belum mengetahui soal informasi yang didapatkannya perihal ini.”Ntar saya konfirmasi dulu, baru dengar soalnya, jawabnya via  WhatsApp, Selasa, 23 Mei 2023.

Soal tarif biaya itu, ujarnya, sudah sesuai dengan Peraturan Bupati. Akan tapi biaya itu komplit seperti bayar penginapan satu truk itu Rp20 ribu. Sedangkan untuk biaya lainnya seperti buang air dan mandi itu dikenakan tarif Rp2.000 per orang.

“Kalau biaya penginapan kemudian mandi dan buang air itu sudah ada Perbup yang mengatur,” paparnya seusai koordinasi. Jadi biaya air 30 ribu seperti yang disebutkan itu include semuanya. Bukan untuk pemakaian air saja.”Setiap truk itu kan banyak orang. Jadi kalau ada yang buang air maka akan dikenakan 2 ribu per orang,” tutupnya. (her)




Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Gubernur NTB: NTB Siap Berbagi Strategi Ekonomi

0
Mataram (Suara NTB) - Industrialisasi terbukti memulihkan dan membangun ekonomi Nusa Tenggara Barat usai bencana gempa 2018. Lantas, pasca-relaksasi ekonomi selepas pandemi, strategi menggelar...

Latest Posts

Gubernur NTB: NTB Siap Berbagi Strategi Ekonomi

Mataram (Suara NTB) - Industrialisasi terbukti memulihkan dan membangun...

Bunda Niken: Kader PKK Adalah Orang-Orang Hebat

Mataram (Suara NTB) - Ketua Tim Penggerak PKK NTB,...

Lewat BRImo Future Garuda, BRI Dorong Talenta Muda Timba Ilmu Dari Empat Legenda Sepak Bola Dunia

Jakarta (suarantb.com) - Keberhasilan Timnas Indonesia U-22 di kancah...

NTB Kembangkan Industrialisasi Minyak Kayu Putih di Areal Perhutanan Sosial

Mataram (Suara NTB) - Lahan kering dan curah hujan...

Politik Identitas Dan Ancaman Demokrasi Menjelang Kontestasi Pemilu 2024

Oleh: Jhoni Sutangga, S.Fil.I., M. Sos. (Jurnalis Radar Mandalika,...