Mataram (Suara NTB) – MAN 1 Mataram (Mansa) kembali mengadakan kegiatan Nyampah Bareng. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga MAN 1 Mataram, mulai dari murid, staf Tata Usaha, hingga para guru turut ikut serta dalam kegiatan Nyampah Bareng tersebut. Nyampah bareng merupakan kegiatan sarapan bersama yang bertempat di Aula terbuka MAN 1 Mataram pada pekan lalu.
Kepala MAN 1 Mataram, Dr. Lalu Sirajul Hadi., S.Ag., M.Pd., mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membangun solidaritas dan kebersamaan. Kata “Nyampah” sendiri diambil dari bahasa Sasak yang berarti sarapan. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan Nyampah Bareng dilakukan secara bersama-sama yang dilaksanakan dengan berkumpulnya siswa di aula terbuka, membawa bekal masing-masing untuk dimakan bersama teman-temannya.
“Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat membangun rasa toleransi antar sesama. Pada Nyampah Bareng ini, seluruh warga MAN 1 Mataram diberi arahan dari hari-hari sebelumnya untuk membawa bekal terbaik dari rumah, untuk memudahkan kelangsungan kegiatan,” jelas Lalu Sirajul.
Antusiasme warga Mansa sangat terlihat pada kegiatan Nyampah Bareng berlangsung. Beberapa dari mereka terlihat saling menawarkan bekal masing-masing, berbagi lauk, bercerita sembari menyuap makanan mereka masing-masing, ada pula yang tidak membawa bekal dan memutuskan untuk berbelanja di kantin demi mengikuti kegiatan Nyampah Bareng.
Sebelumnya, dalam implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), siswa kelas X MAN 1 Mataram menghadirkan makanan Nusantara. Kegiatan yang dilangsungkan pada hari Sabtu, 13 Mei 2023 di Aula terbuka MAN 1 Mataram ini merupakan proyek kedua di tahun ajaran 2022/2023. Sebelum proyek ini, P5 menghadirkan pembuatan kaligrafi dan snacktart.
Kegiatan memasak bersama ini tak hanya sebatas aktivitas membuat makanan, tetapi juga menjadi momen untuk mengenalkan kekayaan lokal kepada siswa. Kepala MAN 1 Mataram, Lalu Sirajul Hadi menyampaikan apresiasi atas kerja sama siswa dengan bimbingan langsung dari guru, dan berharap nantinya siswa dapat membuka usaha mandiri.
“Dengan membuat masakan nusantara ini, siswa mendapatkan pengalaman yang luas, mengetahui khazanah, kebudayaan, kekhasan ciri makanan seluruh Indonesia, tidak hanya mengetahui makanan khas daerah-nya saja seperti pelecing,” tutur Lalu Sirajul Hadi.
Dalam kegiatan ini terlihat para siswa kelas X antusias menampilkan kreasi hasil masakan mereka. Sedangkan kelas XI tetap melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas seperti biasanya. (ron)