Giri Menang (Suara NTB) – Sebanyak 996 warga binaan atau narapidana (napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Mataram yang berada di Kuripan, Lombok Barat (Lobar) dilayani pembuatan administrasi kependudukan (adminduk). Dari total 996 orang itu, terdapat 771 napi sudah selesai, sedangkan sisanya 225 napi belum masuk verifikasi. Lantaran data adminduk masih bermasalah, akibat ketidaksesuaian data kependudukan.
Sehingga mereka pun dilayani perekaman oleh pihak Dukcapil kerjasama dengan Lapas Kelas II Mataram dan KPU Lobar. Pelayanan perekaman itu dilakukan langsung di Lapas, pada Senin (22/5). Hadir dalam kesempatan itu, Wabup Lobar Hj. Sumiatun didampingi Kadis Dukcapil H Saepul Ahkam, Kepala Lapas Kelas IIA Mataram Ketut Akbar Herry Achjar, Komisioner KPU dan Bawaslu.
Kalapas Kelas IIA Mataram Ketut Akbar Herry Achjar mengatakan, pihaknya telah mengusulkan sebanyak 996 warga binaan untuk dilayani adminduk ke pihak Pemda dan KPU.
Usulan itu pun direspons cepat oleh Dinas Dukcapil dan KPU, dengan langsung turun melakukan perekaman. Pasalnya, setelah dilakukan verifikasi terhadap mereka ada yang belum sesuai atau padan data Adminduk dan ada juga yang belum ber-KTP. “Dari 996 itu, setelah dilakukan verifikasi 771 orang napi masuk (tidak ada masalah), tinggal 225 ini dilakukan perekaman oleh Dukcapil. Mereka diulang lagi (perekaman, red),”jelas dia.
Lebih lanjut dikatakan, dari warga binaan yang diusulkan itu, mereka yang terhitung akan bebas diatas tanggal 14 Februari 2024. Pihaknya berharap agar proses perekaman ini selesai dalam waktu cepat, sehingga warga binaannya itu bisa masuk sebagai pemilih pada pemilu nantinya.
Wabup Lobar Hj. Sumiatun mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada Kalapas kelas II Mataram yang bisa bersinergi dengan Pemda untuk pelayanan adminduk bagi warga binaan yang belum punya KTP, dalam rangka persiapan Pemilu 2024. “Saya berharap dan meminta agar semua warga wajib pilih bisa dilayani,” ujarnya.
Ia berharap ke depan agar kegiatan jemput bola semacam ini tidak hanya dilakukan saat jelang pemilu, namun setiap saat rutin dilakukan oleh Pemda. Sebab, kata dia, adminduk ini sangat penting bagi warga tidak saja saat pemilu. Namun untuk keperluan urusan warga tiap hari, lebih-lebih menyangkut program bantuan. Ia mengimbau kepada warga binaan agar bersabar menjalani proses di LP dan mengembangkan diri. “Agar begitu keluar bisa menjadi sumber mata pencaharian,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dukcapil Lobar H. Saepul Akhkam mengatakan pihaknya berinisiatif turun pelayanan ke lapangan berdasarkan kebutuhan. Sebelumnya pihaknya sudah turun keliling ke sekolah-sekolah dan ponpes. “Sekarang turun ke LP, kami ada punya program namanya “by request”,’’ terangnya. (her)