Dompu Kirim Sapi Keluar Daerah Lewat Tol Laut dan Jalur Darat

KEBUTUHAN hewan kurban di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) cukup tinggi dengan harga yang relatif baik. Potensi ini dimanfaatkan pengusaha ternak di Kabupaten Dompu untuk mengirim ternaknya dari tahun ke tahun.

Dalam  memenuhi kebutuhan hewan kurban tahun 2023 ini, pengusaha ternak asal Kabupaten Dompu mendapat slot pengiriman melalui tol laut pada 14 Mei sebanyak 550 ekor. Dompu juga mengirim sebanyak 366 ekor sapi potong dikirim menggunakan 13 unit mobil tronton dan dilepas langsung Wakil Bupati (Wabup) Dompu H. Syahrul Parsan, S.T., M.T., Kamis, 18 Mei 2023.

Atas nama pemerintah, Wabup bersyukur karena ternak asal Dompu kembali memenuhi pasar hewan kurban di wilayah Jabodetabek dan kebutuhan hewan potong untuk wilayah Indonesia lainnya. Peluang usaha ini, ujarnya, harus dimanfaatkan dengan baik, menjaga kualitas barang yang dikirim agar kepercayaan pasar tetap terjaga. “Jaringan usaha ini harus dijaga untuk kelangsungan usaha,” harapnya.

Ia pun mendorong para pengusaha peternakan yang ada di Dompu untuk mengembangkan usaha penggemukan ternak. Sapi yang masih muda bisa dibeli dari petani dan digemukkan 6 bulan hingga 1 tahun. Selain akan menjaga kualitas daging sapi, juga agar sapinya memiliki bobot yang lebih besar. Sehingga para pengusaha akan mendapatkan keuntungan lebih.

H. Syahrul pun berharap, ternak sapi potong yang dikirim ini pun cepat laku dengan harga yang maksimal. Sehingga para pengusaha bisa cepat kembali dan mengembangkan usaha peternakannya. “Semoga ternak yang dikirim ini bisa cepat laku dan memberi keuntungan lebih bagi pengusaha dan peternakan kita,” harapnya.

Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Ir Abduh mengatakan, pelepasan ternak yang dikirim melalui jalur darat ini sebanyak 336 ekor untuk kebutuhan hewan kurban di Jabodetabek. Pengiriman ini tidak termasuk yang akan dikirim melalui jalur tol laut. “Ini di luar tol laut,” katanya.

Pengiriman ternak untuk kebutuhan hewan kurban yang direncanakan 14 Mei lalu, kata Abduh diundur ke 20 Mei 2023 ini akibat keterlambatan kapal yang terkendala cuaca di laut. Menurutnya, kuota tol laut sesuai kapasitas kapal sebanyak 550 ekor. Ketika ternak ini sudah dikirim, besar kemungkinan akan ada gelombang berikutnya untuk pengiriman ternak melalui tol laut, sehingga bisa memenuhi kebutuhan hewan kurban. “Kalau masih memungkinkan nanti tidak tertutup kemungkinan ada gelombang kedua untuk tol lautnya,” katanya.

 Pihaknya memastikan ketersediaan ternak Dompu masih aman. Tahun 2023 ini, Gubernur mengalokasikan pengiriman ternak antar pulau bagi Kabupaten Dompu sebanyak 6 ribuan ekor dan sekitar 2 ribu ekor sudah dikirim untuk kebutuhan sapi potong di Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera. “Ketersediaan ternak populasi kita masih cukup tersedia untuk memenuhi permintaan pasar,” katanya.

Abduh juga memastikan, ternak sapi asal Kabupaten Dompu dipastikan bebas dari penyakit dan sehat. Kasus PMK yang sempat terjangkit, sejak Februari 2023 lalu Kabupaten Dompu sudah bebas dari PMK. Kendati status dengan zona merah belum dicabut oleh Satgas PMK pusat.

Menurutnya, ternak yang dikirim keluar dipastikan bebas dari penyakit dan dinyatakan sehat. Untuk membuktikan itu, sebelum pengeluaran ternak diawali dengan pengambilan sampel darah dan diuji pada laboratorium untuk mendapatkan SKKH (surat keterangan kesehatan hewan). Selain hasil laboratorium, hewan yang akan dikirim harus dikarantina minimal 14 hari.

Diakuinya, populasi ternak di Kabupaten Dompu saat ini jauh berkembang. Jika pada tahun 2021 ada 154.521 ekor, di tahun 2022 sudah mencapai 164.166 ekor. Pertumbuhan populasi ternak ini tidak lepas dari keberhasilan Dinas Peternakan Kabupaten  Dompu mengembangkan program Inseminasi Buatan (IB). “Program IB kita dalam rangka peningkatan populasi ditargetkan 7 ribu per tahun. Hingga Mei untuk tahun 2023 sudah mencapai 8.340 ekor yang sedang proses pembuahan dan sudah beranak,” ungkapnya.

Ia pun merasa optimis dengan target kinerja dalam RPJMD, di mana indikator utamanya peningkatan produksi dan produktivitas ternak yang berdampak pada peningkatan produksi ternak bisa dipenuhinya lebih awal.

14.500 Ekor Sapi dan Kerbau dari Bima

Pemkab Bima melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) mengirim sapi dan kerbau keluar daerah sebanyak 14.500 ekor untuk memenuhi kebutuhan kurban tahun 2023.

Hal itu disampaikan Kabid Agribisnis Peternakan Disnakeswan Kabupaten Bima, Rusdi Idris, S.E. Jumlah tersebut berdasarkan kouta yang ditetapkan. Pengiriman hewan kurban berupa sapi dan kerbau tahun 2023, jumlahnya lebih banyak ketimbang tahun 2022 lalu.

“Kuota pengiriman sapi dan kerbau tahun 2023 sebanyak 14.500 ekor. Jumlahnya lebih banyak dibanding tahun lalu, yang hanya 12.000 ekor,” katanya belum lama ini.

Rusdi Idris mengaku dari kuota sapi dan kerbau yang diberi sebanyak 14.500 ekor tersebut, yang sudah berhasil dikirim ke beberapa daerah sebanyak 9.582 ekor. Kata dia, proses pengiriman dengan menggunakan jalur darat dan tol laut.

“Sampai saat ini ada 9.582 ekor sapi dan kerbau yang dikirim melalui jalur darat dan tol laut,” katanya.

Sementara daerah yang menjadi sasaran atau lokasi pengiriman sapi dan kerbau dari Bima seperti ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodetabek) serta Banjarmasin Kalimantan Timur. Selain itu, juga dikirim ke wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Untuk sapi sasaran pengiriman ke wilayah Jabodetabek dan Banjarmasin. Sedangkan untuk kerbau dikirim ke Sulsel,” katanya.

Ia mengaku pengiriman sapi dan kerbau yang masih tersisa, hingga saat ini masih menunggu keluarnya surat keputusan (SK) serta rekomendasi dari Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah. Jika SK dan rekomendasi  keluar, pengiriman akan secepatnya dilakukan.

“Sisa sapi dan kerbau yang akan dikirim, masih menunggu SK dan rekomendasi Gubernur NTB. Kalau cepat keluar, akan segera dikirim,” katanya.

Rusdi Idris berharap SK dan rekomendasi dari Gubernur NTB segera keluar, sehingga pengiriman sapi dan kerbau bisa tuntas sebelum bulan Juni mendatang. Di samping itu, para penjual sapi dan kerbau juga memiliki kesempatan waktu untuk memasarkan.

“Kita harapkan, sebelum masuk Juni, sapi dan kerbau sudah dikirim semua ke daerah tujuan,” pungkasnya. (ula/uki)

RELATED ARTICLES









Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Co-Location ‘SenyuM’ dari BRI, Pegadaian, & PNM, Mudahkan Pelaku Usaha Akses...

0
Jakarta (suarantb.com)– Kehadiran co-location Holding Ultra Mikro (UMi) atau yang disebut gerai SenyuM terus dikembangkan untuk memudahkan nasabah pelaku usaha dalam mengakses layanan jasa...

Latest Posts

Co-Location ‘SenyuM’ dari BRI, Pegadaian, & PNM, Mudahkan Pelaku Usaha Akses Layanan Permodalan

Jakarta (suarantb.com)– Kehadiran co-location Holding Ultra Mikro (UMi) atau...

Bawaslu KSB Tertibkan APS Berbau Kampanye

Taliwang (Suara NTB) - Bawaslu Kabupaten Sumbawa Barat (KSB)...

Papuq Samsiah dan Cucunya Luput dari Bantuan Pemerintah

Giri Menang (Suara NTB) - Pemkab Lombok Barat (Lobar)...

Puluhan Developer di Lobar Diduga Belum Kantongi Izin LSD

Giri Menang (Suara NTB) - Pansus Raperda Pajak dan...

ARTKEL ACAK

Bawaslu Putuskan Gugatan Muttakun Awal Oktober

0
Dompu (Suara NTB) - Bawaslu Kabupaten Dompu akan memutuskan perkara gugatan yang diajukan Ir. Muttakun pada Senin, 2 Oktober 2023 mendatang. Putusan ini setelah...

Soal Keberadaan Staf Khusus Dievaluasi, Belum Ada Rekomendasi Tertulis dari BPK

0
Mataram (Suara NTB) - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi NTB meminta Pemprov NTB mengevaluasi keberadaan staf khusus yang ada di lingkup Organisasi Perangkat...

BPS Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Data

0
Mataram (Suara NTB) - Badan Pusat Statistik (BPS) berkomitmen meningkatkan kualitas data yang disajikan. Mengingat pentingnya data sebagai tujuan pemerintah menentukan kebijakan. Hal inilah...

Kolom