Sumbawa Besar (Suara NTB) – ATM Sampah Digital memiliki prospek bahkan pengaruh besar untuk menciptakan lingkungan kecamatan Sumbawa yang bersih dan bebas sampah terutama sampah plastik. Produk Inovasi Akademi Komunitas (AKOM) Olat Maras Sumbawa itulah yang kemudian diperkenalkan Camat Sumbawa dalam pertemuan dengan Tim Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia atau Departement of Foreign Affairs and Trande (DFAT).
Menurut Camat Sumbawa, Iwan Sofian Kehadiran ATM Sampah Digital menuju terwujudnya Smart City di Kabupaten Sumbawa sekaligus mendukung program Zero Waste Pemprov NTB. Serta program pemerintah RI untuk realisasi pengurangan sampah 30 persen dari sumbernya dengan target Bersih sampah 2025.
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap sampah botol plastik menjadi masalah yang belum maksimal diatasi setiap tahunnya. Sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Untuk itulah, AKOM bekerja sama dengan PT. Montras Avatar Indonesia menghadirkan ATM Sampah Digital. Untuk mengedukasi masyarakat mengenai pemilahan sampah.
Seluruh orang dapat mengakses kode bar yang ada di setiap drop box milik ATM Sampah AKOM. Setelah mengakses kode bar, akan terdapat instruksi untuk memasukkan botol plastik kotak yang sediakan. Kemudian, botol yang dimasukkan ke dalam kotak akan menghasilkan poin yang dapat ditukarkan menjadi uang, poin tersebut dapat berupa uang tunai, pembayaran listrik, air, dan lain-lain yang berukuran 450 mililiter dapat ditukar dengan uang tunai sebesar Rp50. Untuk botol ukuran 1,5 liter diberi harga sekitar Rp. 150. Namun, untuk ketentuan lebih lanjut, silakan mengakses aplikasi terkait.
Camat Iwan mengungkapkan bentuk dukungan dan mensupport penuh program ATM Sampah Digital ini. Mengingat populasi sampah di kecamatan Sumbawa mencapai 18 ton per hari termasuk sampah plastik.
Adapun bentuk dukungannya, dengan mengadakan 9 unit ATM Sampah Digital yang ditempatkan dibeberapa kelurahan yang ada di kecamatan sumbawa.
“Kami berharap ATM sampah digital ini hadir di setiap sekolah-sekolah yang ada dilingkungan kecamatan Sumbawa. Untuk mengedukasikan siswa-siswi terhadap pemilahan sampah serta bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan,” tukas Iwan. (arn)