Taliwang (Suara NTB) – Pada musim tanam kedua tahun ini, sebagian area persawahan yang dilayani oleh aliran irigasi Kalimantong II tidak disarankan untuk menanam padi. Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyatakan, larangan menanam padi bagi sebagian persawahan itu karena terputusnya distribusi air bendungan akibat adanya kegiatan rehabilitasi saluran irigasi.
“Petani yang tidak dapat air karena adanya perbaikan saluran itu kami arahkan untuk menanam palawija atau jagung untuk saat ini,” kata kepala Distan KSB, Muhammad Saleh, Selasa, 9 Mei 2023.
Saleh menjelaskan, sebagian area persawahan yang tidak akan mendapatkan suplai air irigasi selama perbaikan saluran itu terjadi pada jalur kanan saluran irigasi Kalimantong II. Adapun persawahan yang tidak bisa mendapatkan air itu mulai dari desa Moteng kecamatan Brang Rea hingga persawahan di kecamatan Taliwang yang masuk di blok saluran kanan. “Kalau yang di atas desa Moteng kami perbolehkan karena masih dialiri air,” paparnya.
Mengenai larangan untuk tidak menanam padi itu sendiri, disebutkan Saleh telah pihaknya sosialisasikan. Ia pun berharap kepada para pemilik lahan agar mematuhinya untuk menghindari terjadinya gagal panen. “Kecuali kemudian mereka punya sumur bor misalnya atau punya sumber air ya silakan. Tapi kalau mengandalkan (irigasi) Kalimantong II kami sudah mengingatkan,” cetusnya.
Sementara itu disinggung layanan irigasi bendungan Kalimantong I. Saleh menuturkan, untuk persawahan yang dilayani bendungan yang terletak di kecamatan Brang Ene itu posisinya aman. Seluruh area persawahan yang masuk dalam layanan daerah irigasi (DI) Kalimantong I dapat melaksanakan penanaman padi. “Sawah yang di Brang Ene usia padinya sudah ada yang sampai umur 1 sampai 2 bulan. Jadi mereka aman menanam sampai di hilir,” sebut mantan kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) KSB ini.(bug)