Tupperware Nasibnya Terancam, Saham Dihapus dari Daftar New York Stock Exchange?

Oleh: Reva Audreynia
(Mahasiswi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung. Berdomisili di Bangka Belitung)

Perusahaan lahir, perusahaan mati, kapitalisme bergerak maju. – Thomas Sowell.

Tanpa mengurangi rasa hormat, rasanya memang sulit menemukan kapitalisme perusahaan yang sigap bergerak maju di tengah situasi yang kacau. Tetapi, perubahan itu bisa terjadi saat angin perubahan datang dan terbang kemanapun ingin hinggap. Angin tersebut cocok dengan dialog Buzz Lightyear pada tahun 1995, “Menuju tak terbatas dan melampauinya”. Frasa ini memiliki arti agar para penonton film ini tetap semangat untuk melampaui hal yang mungkin dirasa tidak bisa untuk dicapai begitu pula perusahaan.

Kebenaran yang terjadi saat ini, banyak perusahaan yang menjadi bangkrut dan tidak ada jalan keluar akibat permasalahan yang dihadapi salah satunya yang sedang marak di berita, yaitu perusahaan Tupperware. Implikasi dari perusahaan Tupperware memberi dampak besar bagi perusahaan di mana laporan keuangan yang tidak terkendali dan saham yang menurun sebesar 90%. New York Stock Exchange telah memberi warning bahwa saham Tupperware terancam dihapus dari daftar karena tidak follow up laporan keuangan tahunan yang diwajibkan.

Foto : Gambar Produk Tupperware

Tupperware merupakan produk peralatan rumah tangga yang menjadi kebanggaan ibu-ibu rumah tangga. Fakta indeks wadah favorit Tupperware terancam bangkrut, saham perusahaan Tupperware Brands Corporations (NYSE:TUP) ambles 50% dalam perdagangan Senin, 10 Maret 2023 bahkan anjlok 90% selama setahun terakhir 2022. Wadah favorit sekaligus ikonik ini adalah produk buatan Amerika Serikat oleh ahli kimia Earl Silas Tupper yang merupakan pendiri perusahaan.

Tahun 1946, Tupper menciptakan wadah plastik yang ringan, tidak mudah pecah, dan travel friendly yang terinspirasi dari desain kaleng cat yang rapat. Tujuan Tupper membuat produk tersebut adalah untuk menjaga agar makanan tetap segar di era baru lemari es listrik dan gas, produk ini diminati dan sangat popular pasca perang di Amerika. Earl Silas Tupper memperkenalkan produknya ke department store dan toko perangkat keras pada tahun 1949.

Berjalan menuju tahun 1950, Tupper bertemu Brownie Wise yang membentuk model bisnis Tupperware yang ikonis sampai saat ini dan tak disangka menjadi favorit-nya ibu rumah tangga bahkan takut kehilangan. Tupperware Party adalah cara penjualan yang unik, informatif, dan menghibur. Pada saat penjualan inilah, Tupperware sangat sukses dan laku keras dan menyebar ke seluruh dunia.

Foto: TradingView Tupperware. Diakses tanggal 19/04/2023

Fakta menyatakan pada hari Jumat (7/4/2023), perusahaan yang berdiri sejak 77 tahun silam mengumumkan perusahaan sedang terkena masalah going concern (kelangsungan penasihat keuangan untuk menangani krisis kas saat ini). Hal tersebut sontak membuat harga saham Tupperware (TUP) yang tercatat di Bursa New York Exchange (NYSE) ambles 50% selama sepekan. Perusahaan kini sedang bersusah payah di tengah pengeluaran konsumen yang sangat rendah dan sangat menekan angka penjualan perusahaan. Pendapatan yang diperoleh begitu menyusut, di pasca pandemik saat mobilitas orang kembali pulih, Tupperware malah dihadapi dengan masalah kas.

Kualitas Tuperware merupakan kualitas yang paling terbaik dengan bahan-bahan yang berkualitas bahkan ibu-ibu saja lebih peduli dengan Tupperware dibandingan anaknya. Krisis keuangan yang menjadi perosalan berat oleh Tupperware, sahamnya anjlok, model penjualan yang masih kuno dan susah didapatkan di marketplace.

Rasanya proses pembuatan produk Tupperware yang digunakan dan disebar luaskan ini masih harus berinovasi baik dari dalam maupun luar agar mencapai pendapatan yang kembali ideal. Sejauh ini cara yang paling ampuh untuk meraih kembali pendapatan yang menyusut adalah produk yang telah dikembangkan bisa berinovasi lebih canggih menyesuaikan kondisi sekarang. Pasca pandemi, mobilitas orang-orang menurun dan sulit memiliki pendapatan, orang-orang tertarik dengan harga promo/harga diskon secara besar-besaran.

Terbentuknya media sosial yang bisa untuk memperjualbelikan produk-produk hanya dari rumah membuat produk-produk kecil menjadi meledak pesat. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku pada Tupperware yang harganya tetap sama dan tidak ada perubahan sehingga orang lebih tertarik dengan produk lain. Sebagian lain, Tupperware harus memiliki modal finansial untuk menghadapi permasalahan yang bisa datang bergejolak. Mengedepankan sisi popularitas yang bisa didapat dengan bergabung menjadi affiliate sebuah produk.

Implikasi dari proses penjualan Tupperware saat ini tercermin dari maraknya praktik jual beli online. Tupperware berjualan melalui sistem penjualan langsung/direct selling, dimana produk Tupperware hanya dapat dibeli melalui member/salesforce resmi Tupperware Indonesia yang memiliki kartu identitas resmi dari Tupperware Indonesia. Selain itu, Tupperware dapat dibeli melalui distributor Indonesia dengan mendaftar. Tupperware dijual secara online pun dengan harga yang tetap dan tidak ada promo, sedangkan dunia sekarang sedang tergila-gila dengan promo.

Semuanya tergantung attitude dan intention sebuah perusahaan. Kita harus melihat bagaimana realisasi sinergi perusahaan, korelasi dan keberhasilan profitabilitas? Apakah kapasitas terbaru dapat menjunjung profitabilitas perusahaan Tupperware tersebut? Bagaimana cara meningkatkannya suatu efisiensi produk?

Setiap perusahaan harus memiliki prinsip growth story yang menjadikan perusahaan lahir baru, memberi keyakinan pasti terhadap produknya dengan tekanan yang cukup besar baik eksternal maupun internal, perusahaan mampu memitigasi segala kemungkinan problematik yang terjadi.

Fakta duniawi sekarang menjadi selaras saat menyaksikan berbagai produk yang baru saja launching dapat membludak dalam kurun waktu singkat. Sedangkan, perusahaan Tupperware perlu proses yang panjang sehingga dikenal diseluruh dunia. Berkaca dengan dunia sekarang, jika Tupperware tidak bertindak sigap dan tegas akan terjadi ketertinggalan yang dahsyat dan berdampak bagi perusahaan yang dapat menyebabkan bangkrut.

Promo saja tidak cukup untuk meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi Tupperware. Lantas, Apa lagi yang harus dikembangkan? Perkembangan inovasi terbaru secara konseptual aesthetic, banyak anak-anak muda terpacu serta harga yang murah. Pendekatan secara intelektual tentunya menjadi sarana dan solusi terbaik untuk Tupperware supaya kedepannya menjadi lebih sigap dan tegas dalam usaha. Pendekatan yang diterapkan masih terbilang normatif, tergolong sudah terlambat, dan tidak mempan dalam menghadapi perubahan-perubahan. Pepatah mengatakan “Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali”. Pendekatan membawa perubahan besar melalui proses yang perlahan, lambat namun pasti. Perusahaan Tupperware bisa lahir baru dengan cara konsistensi terhadap produk-produknya melalui berbagai marketplace dan harga promo yang diminati oleh anak-anak muda era 5.0. Paling tidak, waktu yang masih ada sekarang ini sebelum saham TUP ambles 100% dapat menjadi warning khusus atau menjadi alarm perusahaan untuk lebih sigap dalam persaingan dunia perusahaan.

Era society 5.0 sekarang ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat. Hal inilah yang menguji kekuatan dan kesehatan fundamental sebuah portofolio bisnis perusahaan, mendorong percepatan perkembangan laporan tahunan, melahirkan sinergi kapasitas-kapasitas inovasi produk secara konsep di kalangan anak muda 5.0 yang didukung gerak cepat daya saing perusahaan.

Pada akhirnya, Tupperware kembali menjadi kebanggaan ibu-ibu bahkan kalangan anak-anak muda dan menghasilkan sinergi kreatif untuk memberi gejolak naiknya saham perusahaan TUP, Tupperware Jaya!.

DAFTAR REFERENSI

https://www.cnbcindonesia.com/news/20230411134527-4-428967/waduh-tupperware-di-ambang-kebangkrutan-saham-ambles-90
https://www.cnbcindonesia.com/market/20230417084909-17-430455/heboh-tupperware-terancam-bangkrut-ini-sosok-di-baliknya
https://id.tradingview.com/symbols/NYSE-TUP/




Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Gubernur NTB: NTB Siap Berbagi Strategi Ekonomi

0
Mataram (Suara NTB) - Industrialisasi terbukti memulihkan dan membangun ekonomi Nusa Tenggara Barat usai bencana gempa 2018. Lantas, pasca-relaksasi ekonomi selepas pandemi, strategi menggelar...

Latest Posts

Gubernur NTB: NTB Siap Berbagi Strategi Ekonomi

Mataram (Suara NTB) - Industrialisasi terbukti memulihkan dan membangun...

Bunda Niken: Kader PKK Adalah Orang-Orang Hebat

Mataram (Suara NTB) - Ketua Tim Penggerak PKK NTB,...

Lewat BRImo Future Garuda, BRI Dorong Talenta Muda Timba Ilmu Dari Empat Legenda Sepak Bola Dunia

Jakarta (suarantb.com) - Keberhasilan Timnas Indonesia U-22 di kancah...

NTB Kembangkan Industrialisasi Minyak Kayu Putih di Areal Perhutanan Sosial

Mataram (Suara NTB) - Lahan kering dan curah hujan...

Politik Identitas Dan Ancaman Demokrasi Menjelang Kontestasi Pemilu 2024

Oleh: Jhoni Sutangga, S.Fil.I., M. Sos. (Jurnalis Radar Mandalika,...