Parade Ogoh-ogoh Bagian dari Cerminan Toleransi di NTB

Mataram (Suara NTB) – Provinsi NTB dikenal sebagai daerah yang beragam. Berbagai suku, agama, ras, dan kebudayaan tinggal berdampingan dengan rukun dan damai di daerah ini. Nilai toleransi dan sikap saling menghargai tetap terpelihara dengan baik.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyampaikan bahwa, salah satu hal menarik dengan keberagaman itu, ketika datang hari-hari besar keagamaaan. Berbagai kalangan saling mendukung dan membantu tanpa memandang agama, suku, ras dan keyakinan.

Salah satu cerminan sikap toleransi umat beragama di NTB yaitu pada saat perayaan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1945 tanggal 22 – 23 Maret 2023. Pelaksanaan parade Ogoh-ogoh yang merupakan bagian dari perayaan Nyepi menjadi potret tolerasi tersebut.

“Parade Ogoh-ogoh ini jadi momentum untuk mempererat tali silaturrahim. Kita sampaikan pada dunia, toleransi di NTB itu kokoh sejak lama hingga masa mendatang,” kata Gubernur saat melepas parade Ogoh-ogoh dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi di Kota Mataram pada Selasa, 21 Maret 2023.

Ogoh-ogoh ini, lanjut Gubernur, bukan hanya milik umat Hindu, bukan milik sekelompok orang. Melainkan parade ini milik masyarakat NTB, sebagai salah satu ajang untuk memperkenalkan kerukunan umat beragama.

“Yang hadir di sini bukan hanya umat Hindu, bukan hanya sekelompok orang. Tapi di sini rasa keberagamaan itu ada. Bhinneka Tunggal Ika benar-benar kita rasakan di NTB,” ucap Gubernur mengakhiri sambutannya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Parade Ogoh-ogoh, Made Krisna Yuda Prasetya mengatakan, tahun ini ada 180 Ogoh-ogoh yang meramaikan parade ini. Sebanyak 160 berasal dari Kota Mataram. Kemudian, 15 ogoh-ogoh dari Lombok Barat. Sisanya, yakni lima ogoh-ogoh dari Lombok Tengah.

Dengan jumlah tersebut, kata Krisna, tahun ini menjadi jumlah terbanyak selama parade ogoh-ogoh selama ini. “Jumlah ogoh-ogoh tahun ini merupakan yang terbanyak sepanjang penyelenggaraan di Lombok,” jelasnya.

Hal senada pun disampaikan Ketua Panitia Perayaan Hari Raya Suci Nyepi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., MH. “Peserta dari ogoh-ogoh tahun ini ada 180. Itu tidak hanya dari banjar-banjar saja. Ada juga dari sekolah, partisipasi semua umat hindu,” ujarnya.

Putu Aryadi yang juga Kadisnakertrans NTB menjelaskan, di Bali itu ada namanya STT, yaitu Sekaa Teruna Teruni yang menjadi wadah pengembangan kreativitas remaja. “Di sini juga ada STT dan tadi mereka ikut serta juga,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Putu Aryadi, beberapa sekolah juga ikut serta meramaikan. “Dari SD, SMP, dan SMA di Mataram pada ikut. Tadi ada juga SD yang kepala sekolahnya muslim, mereka ikut,” tambahnya.

Dilihat dari kegiatan parade Ogoh-ogoh tahun ini, memang tidak sekadar menunjukkan perayaan menyambut Hari Raya Nyepi. Waktu yang berdekatan dengan bulan Ramadan, menjadi momentum kebersamaan umat beragama di NTB.

“Kota Mataram telah dikukuhkan sebagai daerah yang toleran. Melalui kegiatan parade Ogoh-ogoh ini juga menunjukkan rasa toleransi. Dua agama besar merayakan hari raya, ada nyepi dan menyambut bulan Ramadan,” pungkas Putu Aryadi.(ris)




Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Gubernur NTB: NTB Siap Berbagi Strategi Ekonomi

0
Mataram (Suara NTB) - Industrialisasi terbukti memulihkan dan membangun ekonomi Nusa Tenggara Barat usai bencana gempa 2018. Lantas, pasca-relaksasi ekonomi selepas pandemi, strategi menggelar...

Latest Posts

Gubernur NTB: NTB Siap Berbagi Strategi Ekonomi

Mataram (Suara NTB) - Industrialisasi terbukti memulihkan dan membangun...

Bunda Niken: Kader PKK Adalah Orang-Orang Hebat

Mataram (Suara NTB) - Ketua Tim Penggerak PKK NTB,...

Lewat BRImo Future Garuda, BRI Dorong Talenta Muda Timba Ilmu Dari Empat Legenda Sepak Bola Dunia

Jakarta (suarantb.com) - Keberhasilan Timnas Indonesia U-22 di kancah...

NTB Kembangkan Industrialisasi Minyak Kayu Putih di Areal Perhutanan Sosial

Mataram (Suara NTB) - Lahan kering dan curah hujan...

Politik Identitas Dan Ancaman Demokrasi Menjelang Kontestasi Pemilu 2024

Oleh: Jhoni Sutangga, S.Fil.I., M. Sos. (Jurnalis Radar Mandalika,...