Mataram (Suara NTB) – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi NTB menyebut bahwa produktifitas udang NTB masih sangat bagus dan kualitas yang terjaga. Bahkan jika bicara ekspor, daerah ini masuk dalam tiga besar daerah pengekspor udang di Indonesia.
Kepala Dislutkan NTB Muslim mengatakan, potensi ekspor udang di NTB mencapai 180 ribu ton seperti yang terlihat di data ekspor tahun 2022 kemarin. Udang NTB dikirim ke sejumlah negara dengan konsumsi ikan dan udang yang tinggi seperti Amerika Serikat, Puerto Rico dan sejumlah negara lainnya.
“Kita ini masih masuk tiga besar ekspor udang di Indonesia. Potensinya 180 ribu ton lebih yang sudah jalan ekspornya di tahun 2022. Apalagi di 2023 ini lebih banyaj lagi. Ekspor ada yang lewat Surabaya, Denpasar dan lainnya karena kita belum bisa ekspor mandiri,” kata Muslim kepada Suara NTB kemarin.
Muslim mengatakan, meskipun rencana program “shrimp sstate” di NTB belum ada tindaklanjut dari pemerintah pusat, namun sesungguhnya kegiatan invetasi budidaya udang di NTB dari kalangan swasta cukup besar. Usaha budidaya yang dilakukan pelaku usaha ini sifatnya padat modal dan telah memberikan dampak yang cukup signifikan bagi perekonomian.
Ia menjelaskan pembangunan proyek shrimp estate di NTB masih ada peluang. Tetapi untuk di Kabupaten Sumbawa memang masih terkendala masalah kesiapan lahan dan teknis. Menteri KKP sendiri sudah turun meninjau lokasi pengembangan shrimp estate di Kabupaten Sumbawa pada 2022, tetapi, hingga saat ini belum ada tindaklanjut dari pertemuan yang sudah dilakukan mengenai kejelasan pembangunan proyek shrimp estate di Kabupaten Sumbawa.
“Udang di NTB ini mendominasi sebenarnya. Kalau pengelolaannya mau modern atau super intensif, sebenarnya di NTB pun yang super intensif sudah banyak yang dilaksanakan oleh para pelaku usaha,” katanya.
Muslim menjelaskan, yang penting dipenuhi oleh pelaku usaha itu adalah penguatan sertifikasi CBIB atau cara budi daya ikan yang baik. Karena syarat dalam ketentuan yang baru untuk kelayakan berusaha itu adalah sertifikat cara budidaya ikan yang baik yang keluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, jumlah ekspor komoditas ikan dan udang yang dihasilkan NTB pada Bulan Januari 2023 sebesar 785.310 dolar Amerika dan Bulan Februari sebesar 233.175 dolar Amerika. Setiap bulan, jumlah ekspor komoditas ini memang fluktuatif, namun angkanya cukup besar.
Secara umum, kelompok komoditas ekspor Provinsi NTB yang terbesar pada Bulan Februari2023 adalah barang galian/tambang non migas sebesar US$ 165.832.056 (98,99 persen). Kemudian perhiasan / permata sebesar US$ 403.621 (0,24 persen), buah-buahan sebesar US$ 369.007 (0,22 persen), garam, belerang, kapur sebesar US$ 326.456 (0,19 persen), ikan dan udang sebesar US$ 233.175 (0,14 persen), serta kopi, teh, rempah-rempah sebesar US$ 197.336 (0,12 persen).
Negara tujuan ekspor kelompok komoditas Barang Galian/Tambang Non Migas pada Bulan Februari 2023 adalah Jepang, India, dan lain-lain. Untuk ekspor kelompok komoditas Perhiasan/ Permata ditujukan ke Jepang, Hongkong, dan lain-lain. Sedangkan ekspor Kelompok Buahbuahan ditujukan ke Vietnam dan Uni Emirat Arab. Kelompok komoditas Garam, Belerang,Kapur ditujukan ke Cina, Vietnam, Thailand, dan Korea Selatan. Sementara kelompok komoditas Ikan dan Udang ditujukan ke Amerika Serikat, Puerto Rico, dan lain-lain.(ris)