Mataram (Suara NTB) – Keberadaan para pegiat media sosial khususnya influencer mulai dilibatkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) untuk membantu mengawal dan mengawasi tahapan pelaksanaan pemilu di daerah ini. Selain bisa membantu mengawasi potensi terjadinya kecurangan atau pelanggaran pemilu, keterlibatan para influencer diharapkan bisa memberikan edukasi kepemiluan yang bail kepada masyarakat luas. Yang pada akhir mampu mendukung upaya terwujudkan pemilu yang berintegritas.
“Di era digital sekarang ini, para influencer cukup besar pengaruhnya dalan mempengaruhi masyarakat. Sehingga kenapa tidak pengaruh tersebut didorong ke arah yang positif. Misalnya, dalam membangun kesadaran masyarakat dalam hal pemilu,” ujar Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Loteng, L. Fuazan Hadi, saat Sosialisasi Pengawasan Partisipatif bersama influencer di Mataram, Selasa, 21 Maret 2023.
Dikatakannya, mengawasi tahapan pelaksaan pemilu tidak bisa hanya diserahkan kepada Bawaslu beserta perangkatnya, karena Bawaslu juga dihadapkan dengan berbagai keterbatasan. Di sinilah kemudian pentingnya keterlibatan banyak pihak untuk sama-sama mengawal dan mengawasi pemilu.
“Inilah kenapa kemudian, semua elemen kita ajak mengawal dan mengawasi pemilu. Termasuk para influencer dan pegiat media sosial, peran serta dan dukungannya tentu akan sangat berarti dan membantu dalam mengawasi tahapan pelaksanaan pemilu,” terangnya.
Paling tidak para influencer bisa menyebarkan praktik-praktik baik dalam pemilu, sehingga masyarakat mau menggunakan hak pilihnya dengan baik. Tidak kalah penting mau dan peduli terhadap kondisi sekitar. Sekaligus bisa membantu menekan potensi terjadinya kecurangan atau pelanggaran pemilu, baik itu yang dilakukan oleh penyelenggaran pemilu maupun para peserta pemilu. “Kalau semua pihak mau dan peduli untuk bersama-sama mengawasi tahapan pemilu, maka itu akan mempermudah terwujudnya pemilu yang berintegritas,” tandas Fauzan.
Lebih lanjut Fauzan menambahkan, kenapa keterlibatan banyak pihak dalam mengawasi dan mengawal tahapan pelaksanaan pemilu penting, karena secara indeks demokrasi Indonesia masih rendah. Hanya menempati urutan ke 64 dunia. Hal itu sebabkan salah satunya karena kesadaran masyarakat dalam pemilu itu rendah.
Bisa dilihat hal partisipasi di pemilu yang rendah. Begitu pula dalam hal pengawas juga masih harus terus ditingkatkan. “Nah, ruang-ruang edukasi inilah yang kita harapkan bisa diambil oleh para influencer serta pegiatan media sosial di daerah ini,” tegasnya.
Langkah Bawaslu Loteng, disambut baik Ketua Komisi Informasi NTB, Sansuri, S.Pt., di tempat yang sama. Menurutnya, sangat penting libatkan influencer dalam setiap tahapan pemilu. Karena disitu para influencer bisa memberikan pemahaman baik tentang pemilu kepada masyarakat dengan caranya. Termasuk dalam mengawasi pemilu. “Kita melihat langkah Bawaslu Loteng, satu langkah maju dalam upaya membangun kesadaran pemilu di tengah masyarakat,” tandasnya. (kir)