Mataram (Suara NTB) – Kantor Bahasa NTB menggelar Pelatihan Guru Master Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu tahun 2023 pada Jumat, 17 Maret 2023 sampai dengan Senin, 20 Maret 2023. Kegiatan ini melibatkan 251 peserta yang terdiri atas KKG SD, guru Mulok/Bahasa Indonesia SD/SMP, pengawas SD/SMP, kepala sekolah penggerak SD/SMP, MGMP Bahasa Indonesia SMP, guru Mulok/Bahasa Indonesia MIN/MTs, pemangku kepentingan, komunitas sastra, komunitas literasi, dan Duta Bahasa.
Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari Merdeka Belajar episode ke-17 yaitu revitalisasi bahasa daerah. Dalam kegiatan ini hadir Gubernur Provinsi NTB yang diwakili Kepala Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Hj. Eva Sofia Sari, Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Imam Budi Utomo, 12 mitra lembaga, dan 5 perwakilan media massa lokal di NTB.
Kepala Kantor Bahasa, Puji Retno Hardiningtyas menjelaskan, rangkaian tahapan Revitalisasi Bahasa Daerah dibangun berdasarkan upaya untuk melindungi bahasa daerah Sasak, Samawa, dan Mbojo dari kepunahan. “Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat telah memulai Revitalisasi Bahasa Daerah pada tahun 2022,” ujarnya.
Hasil pengimbasan dari kegiatan ini telah melahirkan Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Sasak di Kabupaten Lombok Timur dan Peraturan Wali Kota Bima tentang Pelestarian Bahasa Daerah Mbojo di Kota Bima. Selain itu, pada tahun 2023 ini, aksara Mbojo sebagai salah satu komponen utama dalam Revitalisasi Bahasa Daerah di Nusa Tenggara Barat telah mendapatkan HAKI dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Capaian keberhasilan tersebut dilanjutkan kembali pada tahun 2023 ini dengan melaksanakan Pelatihan Guru Master.
“Kami berharap ke depannya, dinas pendidikan dan komunitas dapat memberikan pengimbasan yang tepat ke sekolah dan masyarakat dengan media bahasa Sasak, Samawa, dan Mbojo,” ujar Puji Retno
Imam Budi Utomo melalui Zoom menyampaikan arahan bahwa pelaksanaan kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah harus dilakanakan secara bersama-sama oleh semua pihak. Program yang baik, tanpa adanya dukungan dan kerja sama yang baik maka dampak baik tidak akan dapat dirasakan oleh masyarakat.
“Saya mengucapkan terima kasih bahwasanya kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah dengan semua tahapannya di Nusa Tenggara Barat didukung oleh berbagai unsur, baik pemerintah, dinas, sekolah, guru, komunitas literasi, komunitas sastra, media, dan Duta Bahasa atas dukungan aktif dan kerja sama dalam menyukseskan Pelatihan Guru Master Tahun 2023. Kami sebagai instansi pusat, termasuk Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat bertugas mendorong dan memberikan hak penyelenggara dan menjadi stimulus bagi pemerintah daerah untuk aktif melaksanakan kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah,” ungkapnya.
Gubernur Provinsi, H. Zulkieflimansyah melalui Kepala Bidang Pendidikan Khusus Dinas Dikbud NT, Hj. Eva Sofia Sari menekankan guru harus punya kompetensi sesuai dengan model pembelajaran bahasa daerah yang sudah dikembangkan. Hal ini penting untuk merevitalisasi bahasa daerah. “Guru sebagai agen perubahan dalam membentuk jati diri bangsa, mempertahankan identitas bangsa tentu memiliki upaya yang tidak mudah karenanya Revitalisasi Bahasa Daerah merupakan upaya penting yang ditempuh untuk mempertahankan identis kita saat ini,” ujarnya.
Bahasa daerah di Nusa Tenggara Barat terdiri atas bahasa Sasak, Samawa, dan Mbojo dari tiga suku besar. Hal tersebut menjadi kekayaan identitas yang harus dijaga. Pelatihan ini tentu menjadi wadah yang baik untuk kita semua. “Kita harus meningkatkan kompetensi secara terstruktur dan terarah yang diajarkan kepada anak murid nanti. Revitalisasi Bahasa Daerah menanamkan nilai jati diri. Harapan ke depannya, kita semua mampu menanamkan nilai-nilai kesadaran berbahasa daerah, terutama penutur muda dan generasi milenial,” harapnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa Barat, Khusnarti saat konferensi pers menyambut hangat program revitalisasi bahasa daerah dari Kantor Bahasa NTB ini. “Kami menyambut hangat program ini, saya bahagia ada Kantor Bahasa punya kegiatan ini. Kami siap dukung proogram Kantor Bahasa NTB,” ujarnya. (ron)