MENJELANG bulan suci Ramadhan 1444 Hijriyah, warga Gelanggang Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur menggelar tasyakuran atau Roah 1001 Tembolak Beak. Acara dipusatkan di areal pemakaman Batu Ngereng, Sabtu, 18 Maret 2023.
Ketua Panitia, Sirhan mengatakan tembolak beak atau dulang berwarna merah ini merupakan khas atau kearifan lokal. Ada nilai silaturahmi yang coba dijunjung tinggi. Aktivitas Roah Tembolak Beak ini dirangkai dengan kegiatan ziarah kubur, pengajian dan puncaknya zikir syafaah dan terakhir makan bersama.
Dipilihnya pemakaman Batu Ngereng ini karena menjadi tempat dimakamkannya nenek moyang masyarakat tiga desa yaitu Lepak, Gelanggang dan Sakra Selatan.
“Tokoh musik kita Hasan Almasat dan orang tua dari tokoh politik kita Mesir Suryadi juga dimakamkan di Batu Ngereng ini,” sebutnya.
Kegiatan Roah 1001 Tembolak Beak ini sudah kali ketujuh digelar. Rangkaian dari penyambutan bulan Ramadhan ini terus akan dilaksanakan, karena sudah menjadi kegiatan turun temurun warga.
Kepala Dinas Pariwisata Lotim, Iswan Rakhmadi yang hadir mewakili Bupati pada acara tersebut mengapresiasi kegiatan ini. Tembolak ini kata Iswan merupakan tutup saji yang sudah menjadi tradisi dan Dulang sebagai simbol kemakmuran.
Menurutnya, kegiatan Roah 1001 Tembolak Beak ini sangat bagus dijadikan event wisata. Pasalnya, penampilan dulang tutup saji ini sangat unik. Salah satu keunikannya adalah, semangat dari kaum ibu luar biasa penuh semangat. “Ini adalah kehebatan warga Gelanggang,” sebutnya.
Diketahui, kegiatan yang unik itu sudah berlangsung selama tujuh tahun. Kegiatan yang tumbuh dari masyarakat secara alamiyah, didasari nilai masyarakat dianggap merupakan kegiatan yang orisinil.
Kegiatan yang lahir di tengah masyarakat itu yang akan bertahan lama. “Mudahan Desa Gelanggang menjadikannya event budaya setiap tahun,” pintanya.
Dituturkan, setiap tahun ada anugerah desa wisata. Lotim sudah mengirimkan 16 desa wisata dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Lima desa sudah masuk 100 besar dan harapannya tembus 50 besar dan bisa jadi yang terbaik.
Kekayaan lokal yang ada di desa diharapkan dapat dikemas dengan baik. Kegiatan Roah 1001 Tembolak Beak ini akan menjadi modal membangun desa. Tak hanya membangun wisata, tapi terjaganya nilai yang terbangunnya kehangatan warga.
Ustad H. Muhammad Rifki Farabi yang menjadi penceramah pada acara tersebut menyampaikan memasuki bulan Ramadhan harus dengan keadaan bersih dan sehat, sehingga bisa melaksanakan kegiatan ibadah dengan baik.
Roah 1001 dulang ini merupakan silaturahmi. Silaturahmi sebagai ikatan kasih sayang karena Allah semakin erat. Cinta karena Allah merupakan tali iman yang kuat. “Kumpul karena kasih sayang, kumpul dalam majelis yang baik,” paparnya.
Sisa beberapa hari lagi katanya umat Muslim akan memasuki bulan Ramadhan. Sisa waktu sangat sedikit. Putra M. Zainul Majdi ini mengingatkan perlu persiapan menjelang Ramadhan. “Perhatikan dan siapkan hati dan jiwa menghadapi bulan Ramadhan. Rugi bagi orang yang tak siapkan hati dan jiwa dalam sambut bulan Ramadhan,” sebutnya.(rus)