Mataram (Suara NTB) – Volume kendaraan saat bulan Ramadhan diperkirakan mengalami peningkatkan dibandingkan hari normal. Empat ruas jalan perlu dihindari karena rawan macet. Pengaturan lalu lintas pada jam tertentu akan dilakukan untuk menghindari penumpukan kendaraan.
Kepala Bidang Pengendalian Operasional pada Dinas Perhubungan Kota Mataram, Arif Rahman dikonfirmasi menjelaskan, volume kendaraan saat Ramadhan dipastikan akan mengalami peningkatan saat bulan Ramadhan. Ruas jalan seperti Jalan Airlangga, Pasar ACC Ampenan, Rembiga,dan Gadjah Mada rawan kemacetan. Kemacetan dipicu karena aktivitas masyarakat berburu menu berbuka puasa atau takjil, sehingga kendaraan diparkir di bahu jalan. “Empat ruas jalan ini yang selalu rawan macet saat Ramadhan,” sebut Arif dikonfirmasi akhir pekan kemarin.
Salah satu antisipasinya adalah mengatur lalu lintas dengan menempatkan petugas mulai pukul 16.30-17.45 Wita. Arif menyarankan, pada jam-jam sibuk pengendara bisa menggunakan jalan alternatif. Khusus di kawasan Rembiga atau menuju Gunung Sari dan lain sekitarnya dapat melalui simpang empat Sayang-sayang menuju Kekeri atau Mambalan. Sementara, ruas Jalan Pasar ACC Ampenan diminta mencari jalan alternatif sama. “Bedanya kalau yang mau ke arah Meninting atau Batu Layar harus berputar jauh,” jelasnya.
Agar tidak terjadi kemacetan panjang, tambah Arif, diingatkan masyarakat untuk menghindari ruas jalan tersebut pada jam sibuk atau sore hari menjelang berbuka puasa.
Rizky, warga Kelurahan Rembiga juga mengeluhkan kemacetan di Jalan Dr. Wahidin setiap harinya. Puncak kemacetan biasanya pada pagi dan sore hari saat pulang kerja. Kemacetan diperparah lagi saat bulan Ramadhan. “Kadang bingung mau balik ke rumahnya. Makanya, saya pakai motor masuk lewat gang-gang saja untuk menghindari kemacetan,” tandasnya.
Pemkot Mataram diharapkan memberikan solusi permanen kepada masyarakat untuk menghindari terjadi kemacetan tersebut. Misalnya, membuka ruas jalan baru sebagai alternatif. Ia mengkhawatirkan jumlah kendaraan terus bertambah,tetapi tidak sebanding dengan infrastruktur disediakan oleh pemerintah. (cem)