Dompu (Suara NTB) – Divre Bulog cabang Bima yang membawahi wilayah Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima tengah fokus menyerap gabah petani. Kuota penyerapan tahun 2023 sebanyak 40 ribu ton setara beras. Namun gabah petani di Dompu diduga banyak diserap pengusaha swasta dan dikirim ke wilayah Jawa.
Hal itu dikatakan Kepala Divre Bulog cabang Bima, Wilya Fatayani saat dihubungi, Kamis, 16 Maret 2023. Dikatakan Wilya, pihaknya mendapat kuota penyerapan gabah petani tahun 2023 setara beras 40 ribu ton. Harga pembelian Bulog untuk beras Rp9.950 per kg dan gabah kering giling (GKG) Rp6.300 per kg. “Harga ini di gudang Bulog,” ungkapnya.
Wilya mengaku, stok gabah maupun beras di gudang Bulog saat ini menipis. Sehingga pihaknya kini fokus menyerap gabah petani melalui mitra Bulog untuk kebutuhan stok pangan. Di sisi lain, banyak petani padi di Dompu sudah memanen padinya. “Informasi dari penggilingan – penggilingan (mitra) kemarin, sisa 30 persen (padi di Dompu) yang belum dipanen. Semoga Bulog bisa menyerap minimal 10 persennya,” harapnya.
Gabah hasil panen padi di Dompu, kata Wilya, banyak dikirim keluar daerah seperti Jawa dan diserap pengusaha. Sehingga sisa padi yang belum dipanen bisa diserap pengusaha lokal bersama Bulog, sehingga menjadi cadangan pangan bagi masyarakat.
Kepala bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Nurhidayah, SST yang dihubungi terpisah mengakui padi di daerah sentra pertanian khususnya kecamatan Dompu dan Woja sudah dipanen. Para petani justru tengah menanam kembali padi untuk masa tanam kedua.
“Tapi untuk wilayah Huu, Manggelewa, Kempo dan Kilo sedang memasuki masa panen, walaupun tidak banyak,” katanya.
Para petani, katanya cukup diuntungkan dengan kondisi curah hujan saat ini. Selain air irigasi masih cukup tersedia dan dibantu curah hujan masih merata, membuat petani di daerah irigasi kembali menanam padi untuk masa tanam kedua. “Kalau untuk stok pangan dalam daerah masih cukup dari produksi padi sendiri,” ungkapnya. (ula)