Razia Gabungan, Tim Masih Temukan Barang Terlarang di Dalam Lapas

0

Mataram (Suara NTB) – Razia sejumlah blok hunian warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kembali digelar petugas gabungan. Dalam razia yang melibatkan TNI dan Polri itu, masih ditemukan barang terlarang yang dimiliki para warga binaan. “Razia kami lakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi dan  bulan Ramadhan,” kata Kalapas Mataram Ketut Akbar Herry Achjar usai razia, Jumat, 17 Maret 2023.

Dia menyebutkan, adapun barang yang dilarang masuk ke dalam lapas yakni gunting, silet, kabel, pemanas air. Selain itu ada juga sendok,  tang, obeng, pisau rakitan cutter, cas-an handphone, headset, lampu tidur, pulpen. “Semua itu barang tidak layak berada di dalam blok. Makanya kami sita,” sebutnya.

Barang-barang yang disita nantinya akan dimusnahkan karena tidak sesuai pada tempatnya. Hal itu juga dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Setelah pemusnahan itu kami berikan imbauan kepada para warga binaan untuk tidak lagi memasukkan barang-barang tersebut ke dalam blok,” imbaunya.

Tujuan awal, Lapas Mataram melakukan razia agar para warga binaan bisa dengan khidmat menjalankan hari raya Nyepi bagi umat hindu. ”Apalagi sebentar lagi umar muslim juga akan menjalankan ibadah puasa. Semoga dengan razia bersih-bersih mereka bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk,” harapnya.

Akbar mengatakan, razia tersebut juga menjadi tindak lanjut dari pengungkapan penyelundupan sabu ke dalam lapas. Saat dilakukan razia lanjutan tersebut, dipastikan tidak ada peredaran sabu terjadi di dalam blok. “Kami lakukan itu untuk menciptakan Lapas Bersinar (Bersih dari Narkoba),” ujarnya.

Dia pun memastikan, adanya pengungkapan penyelundupan sabu itu menjadi evaluasi ke depan. Bahkan setiap pengiriman makanan atau pembesuk pemeriksaan akan lebih diperketat. “Harus dipastikan tidak ada barang terlarang yang masuk ke dalam Lapas,” tegasnya. Selain itu lanjut dia, warga binaan juga diberikan pelatihan khusus untuk menggali potensi keahliannya. Tujuannya agar mereka bisa lebih siap bekerja setelah bebas nanti. “Banyak program unggulan pembinaan yang kami berikan. Guna meningkatkan kapasitas keahlian warga binaan,” pungkasnya. (ils)