Bima (Suara NTB) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima menetapkan status siaga darurat bencana alam hidrometeorologi selama 30 hari. Penetapan itu karena Kabupaten Bima masuk kategori wilayah rawan bencana.
Demikian disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Bima, Drs. Dahlan M. Noer M.Pd saat memimpin
apel siaga komando darurat bencana dan simulasi penanganan dampak bencana tingkat Kabupaten Bima di halaman utama Mapolres Bima, Kamis, 16 Maret 2023.
Dahlan mengatakan kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis Kabupaten Bima masuk kategori daerah rawan ancaman bencana yang disebabkan oleh faktor alam, non alam, maupun faktor manusia. Hal itu ditindaklanjuti penetapan status siaga darurat bencana alam hidrometeorologi.
“Terhitung mulai 16 Maret sampai dengan 15 April mendatang atau 30 hari, Kabupaten Bima berstatus siaga darurat bencana,” katanya.
Mengingat kompleksitas penanganan bencana, lanjut dia, prasyarat penting yang diperlukan yakni kerja sama dan dukungan semua pihak, terutama berupaya mengembangkan budaya pengurangan resiko bencana, sehingga dapat dilaksanakan secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh.
“Migitasi bencana harus diperkuat karena sesuai prakiraan BMKG puncak musim hujan di wilayah Kabupaten Bima terjadi pada bulan Maret,” katanya.
Ia menjelaskan pelaksanaan apel siaga dan simulasi penanganan bencana yang digelar merupakan momentum yang sangat baik dan membangun wahana koordinasi kesepahaman agar para pelaku dan masyarakat dapat terlatih dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Selain itu juga menjadi ruang untuk meningkatkan kapasitas semua unsur dalam pengurangan risiko bencana,” ujarnya.
Ia mengaku optimis dan meyakini ketangguhan akan muncul dari kesiapsiagaan menghadapi setiap resiko bencana dengan membangun kewaspadaan dan kesiapsiagaan bersama untuk menghadapi keadaan darurat.
“Untuk itu, kami mengajak semua komponen untuk bersatu padu, bersinergi meningkatkan koordinasi, kolaborasi dan memastikan peran semua pihak,” ujarnya.
Wabup Bima juga mengapresiasi kinerja semua unsur yang tergabung dalam Forkopimda yang terus meningkatkan koordinasi dengan Kepala Daerah. Serta BPBD Kabupaten Bima beserta mitra kerja seperti TNI/Polri yang sudah bahu membahu menangani beberapa kejadian bencana alam.
“Kami harapkan langkah-langkah penyempurnaan penanggulangan bencana maupun rekonstruksi pasca bencana terus ditingkatkan,” harapnya. (uki)