Praya (Suara NTB) – Kasus dugaan keracunan makanan dialami puluhan warga Desa Plambik Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah (Loteng), Kamis (16/3) malam. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun puluhan warga terpaksa harus menjalani perawatan medis di tiga puskesmas, setelah menyantap hidangan nasi bungkus usai hajatan di rumah salah seorang warga desa setempat.
Kapolres Loteng, AKBP Irfan Nurmansyah, SIK, MM., melalui Kapolsek Praya Barat Daya, Iptu Samsul Bahri, Jumat, 17 Maret 2023, mengungkapkan, dugaan keracunan makanan berawal saat salah seorang warga menggelar hajatan di rumahnya selepas Magrib. Warga tersebut kemudian memesan sekitar 50 nasi bungkus dari warung desa tetangga untuk diberikan kepada warga yang hadir.
Usai acara, warga kemudian pulang membawa bingkisan nasi bungkus yang diberikan oleh tuan rumah tersebut untuk disantap di rumahnya masing-masing. Kurang lebih sejam kemudian, beberapa warga yang tadinya menyantap nasi bungkus tersebut mulai mengeluhkan mual di perutnya. Bahkan beberapa di antaranya sampai muntah-muntah.
Sejumlah warga yang kondisinya lemah langsung dibawa ke Puskesmas Darek. Namun karena jumlah warga yang jadi korban keracunan makanan terus bertambah, sebagian kemudian dilarikan ke Puskesmas Batujai serta Puskesmas Penujak. “Sampai tadi malam total ada 3 orang yang dirawat di Puskesmas Darek dan 7 orang dirawat di Puskesmas Penujak,” sebutnya.
Paling banyak dirawat di Puskesmas Batujai, sebanyak 21 orang. “Korbannya rata-rata mengalami mual, muntah, nyeri perut, dan lemas. Didominasi anak kecil, balita dan orang tua yang sudah lanjut usia,” jelas Samsul.
Untuk memastikan penyebab keracunan makanan pihak kepolisian sudah mengamankan sampel makanan serta muntahan warga yang korban. Sampel tersebut pun sudah diserahkan kepada petugas kesehatan untuk diuji di laboratorium. Jadi sebelum hasil uji sampel keluar, penyebab pasti dugaan keracunan masal tersebut belum bisa diketahui. “Soal penyebab keracunan, kita tunggu hasil uji sampelnya,” ujarnya.
Sementara itu, Gufran, petugas jaga UGD Puskesmas Batujai, mengatakan hingga Jumat pagi, rata-rata korban dugaan keracunan makanan sudah dipulangkan. Karena kondisi kesehatan sudah stabil. Kalaupun masih ada yang belum pulang, itu karena butuh proses observasi lebih lama. Sebelum nantinya diperolehkan pulang.
“Di Puskesmas Batujai total ada 24 pasien keracunan makanan yang dirawat. Dan, rata-rata sudah pulang. Bahkan, kemungkinan hari ini (Jumat kemarin) semua korban sudah diperbolehkan untuk pulang,” tandasnya. (kir)