Mataram (Suara NTB) – Komisi II DPRD Provinsi NTB yang membidangi ekonomi, meminta pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Perdagangan untuk terus memantau ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan bahan pokok menjelang hari raya Nyepi dan bulan suci Ramadhan.
Ketua Komisi II DPRD NTB, Lalu Satriawandi, mengungkapkan, untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok menjelang hari Raya Nyepi dan bulan Suci Ramadhan ini. Pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yang meliputi bidang kerja Komisi II untuk urusan kebutuhan bahan pokok.
“Untuk menghadapi bulan suci Ramadhan sampai nanti Idul Fitri dan seterusnya, itu kami sudah wanti-wanti kepada OPD yang terkait di komisi II jauh sebelumnya untuk selalu memantau dan menyiapkan segala kebutuhan pokok masyarakat,” ungkapnya.
Pasar murah yang selama ini dilakukan oleh pemerintah daerah dinilai mampu menstabilkan persediaan dan harga kebutuhan masyarakat. Untuk itu, pihaknya juga menekankan agar dinas/instansi terkait untuk terus menggalakkan operasi pasar pada jelang perayaan hari besar umat beragama.
“Stok itu betul-betul diperhatikan dan operasi pasar juga betul-betul digalakkan sehingga tidak ada lagi terjadi lonjakan harga yang mengagetkan. Itu harapan kami,” katanya. Hal itu ditekankan Satriawandi karena pedagang kerap memanfaatkan situasi untuk menaikkan harga-harga.
Ditegaskan juga bahwa Komisi II akan terus melakukan fungsi kontrol dan berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait. Pihaknya juga akan ikut serta turun ke lapangan dalam rangka pengawasan memastikan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat betul-betul terpenuhi. “Kami akan terus berkoordinasi dan melakukan pengawasan. Kami juga akan ikut serta turun ke lapangan,” ungkap Politisi Partai Golkar ini.
Ia mengungkapkan, untuk persediaan yang sudah bagus dan stoknya siap maka akan terus dipertahankan. Sedangkan untuk stok yang mengalami kekurangan atau minus, pihaknya akan mengusulkan untuk dilakukan pengiriman dari luar daerah. “Namun dengan segala pengawasan kita dari segala penjuru baik di pasar tradisional maupun retail modern ternyata barang tersebut masih ready, maka tidak ada alasan kita untuk mendatangkannya dari luar. Sehingga harga barang tersebut tidak anjlok,” pungkasnya. (ndi)