GUBERNUR NTB Dr. H. Zukieflimansyah mengingatkan tentang pentingnya pemahaman teknologi yang berkembang sekarang ini di dunia kampus atau masyarakat. Kemajuan teknologi yang berkembang sekarang ini tidak mungkin bisa digeser oleh upaya-upaya yang dilakukan di beberapa negara berkembang, termasuk di Indonesia. Namun, sebagai generasi muda yang mesti dilakukan sekarang ini adalah mengambil kemajuan teknologi yang ada untuk dikembangkan dan diimplementasikan di tengah masyarakat.
‘’Mengubah Ayam Taliwang jadi Ayam Taliwang dalam bentuk kemasan, itu ada inovasi teknologinya. Tapi coba Anda ke lapangan. Yang punya Ayam Taliwang membutuhkan waktu bertahun-tahun. Kesalahan di negara berkembang sering melihat inovasi teknologi itu costless dan tidak ada dinamikanya. Ayam Rarang jadi kemasan coba tanya yang punya! Berapa biaya? Berapa Penderitaan? Berapa keringat? Saya tidak mendramatir tapi inovasi teknologi itu lama pada hal-hal yang kelihatan sederhana,’’ ungkapnya saat memberikan sambutan pada Seminar Kebangsaan dan Muktamar Pemikiran Mahasantri Nahdlatul Wathan di Hotel Aston Inn, Mataram, Kamis, 16 Maret 2023.
Gubernur menyebut, kesalahan bagi yang belajar makro ekonomi sering mereduksi makna pembelajaran teknologi itu sebagai proses yang cepat. Menurutnya itu lama terjadi, karena ada elemen atau ada teknik yang tidak bisa ditransfer. Untuk itu, jika organisasi kemasyarakatan seperti NW ini mau maju tentang sustainable development harus banyak dalam diskusinya bukan hanya tentang agama dalam pengertian konvensional, tapi isu inovasi teknologi harus sering diungkapkan.
Alasannya, dalam proses pembelajaran itu berbeda. Misalnya, teknologi tentang kimia beda pembelajarannya dengan Information and Technologi (IT) dan lain-lainnya. Di NTB, ujarnya, sekarang punya program mengirimkan mahasiswa ke luar negeri itu khusus belajar sains dan teknologi.
‘’Kenapa ini menarik ini sebagai laporan juga pada Wakil Walikota, Ibu Pimpinan DPRD, sekarang di Eropa Timur tuh banyak yang gratis kalau mau belajar sains dan teknologi. Tapi kalau mau ambil manajemen, MBA harus bayar. Tapi kalau mau kuliah Teknik Mesin, teknik Sipil asal Anda mau sekolah saja,’’ tambahnya.
Gubernur mengaku beberapa waktu lalu NTB mendapat 12 peluang untuk beasiswa di Teknik Sipil dari Republik Ceko. Namun, yang daftar hanya 4 orang, sementara kalau disuruh belajar ilmu komunikasi, manajemen psikologi yang daftar cukup banyak sekali. ‘’Oleh karena itu perlu di NW ini sejak awal dicari guru-guru yang mampu menjelaskan sains teknologi dan matematika ini dengan baik. Jangan ngajar Matematika mukanya serem, kumisnya besar, gitu menakutkan. Suka pukul anak pakai penggaris,’’ selorohnya.
Untuk itu, Gubernur mengharapkan pondok pesantren bisa menjelma menjadi institusi yang menarik, karena selain kita punya tokoh agama yang jago dalam ilmu agama pasti ada yang jago, hebat di dalam ilmu matematika, karena pasti ada orang yang mampu menjelaskan matematika dengan baik.
Menurutnya, jika banyak mahasiswa yang memiliki pengetahuan dasar Matematika akan mengetahui banyak hal. Selain itu elemen penting dalam sustainable development adalah teknologi dan inovasi. Tidak hanya itu, fokus pada lingkungan. Tidak mungkin bisa bicara tentang sustanaible development, jika tidak memahami ilmu tentang lingkungan. (ham)