Selong (Suara NTB) – Proyek Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAM) pantai Selatan Kabupaten Lombok Timur (Lotim) kembali mendapat penolakan warga. Proyek senilai Rp 120 miliar dari loan pemerintah pusat itu ditolak lagi oleh warga Tetebatu Selatan. Meski dapat penolakan, Bupati Lotim H. M. Sukiman Azmy menyatakan proyek untuk penyediaan air bersih ini masyarakat selatan itulah tidak boleh gagal.
Di hadapan para warga saat sosialisasi lanjutan di Masjid Jamiq Syafa’aturroghibin Tetebatu Selatan, Rabu 15 Maret 2023, Bupati Sukiman menegaskan, siap akan kawal proyek tersebut bersama dengan aparat TNI dan Polri.
Proyek untuk penanganan krisis air bersih ini ditegaskan Sukiman harus tetap berlanjut. Pasalnya, proyek itu berkaitan dengan hajat hidup dan kesejahteraan masyarakat luas.
Bupati meminta warga turut membantu mencarikan solusi sumber air lain jika sumber mata air Sungai Ketemu yang terdapat di Desa Tetebatu Selatan tidak mendapat persetujuan dari warga sekitarnya. Warga diminta tetap memberikan proyek ini lanjut meski dengan hanya 10 persen dari debit air yang akan diberikan.
Diminta, untuk sementara waktu semua pihak terkait untuk menahan diri. Pemerintah siap akan mempelajari dan mencari sumber mata air lain yang bisa jadi alternatif.
Semua mata air yang potensial dipasangkan jaringan pipa air ini tengah diinventarisir. Bahkan pemerintah siap akan membeli lokasi mata air yang dikuasai secara pribadi orang.
Perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Ridwan menyampaikan, sebagian besar petani menolak diambil sumber airnya. Penolakan warga ini dilakukan karena dinilai selalu kekurangan air sumber irigasi lahan pertanian
Dituturkan, persoalan air kerap menjadi pemicu konflik antar petani. Akan semakin mengkhawatirkan, jika air Sungai Ketemu diambil untuk proyek SPAM selatan maka petani akan makin kekurangan.
Warga lainnya, Zulhilmi mengutaran hal senada. Dikatakan, proyek pemerintah tersebut jelas akan merugikan masyarkat di sekitar sumber air. Menurutnya, meskipun sumber air Sungai Ketemu di Tetebatu Selatan banyak tidak dimanfaatkan warga Tetebatu Selatan, namun masyarakat yang dialiri sungai tersebut seperti, Kotaraja dan Loyok diyakini akan turut menolak.
Diketahui, Sumber air Sungai Ketemu merupakan sumber air alternatif yang diusulkan setelah sebelumnya warga Tetebatu Selatan menolak sumber air di Sungai Talun Desa Tete Batu untuk sumber air proyek SPAM Selatan. (rus)