PLN Berhasil Turunkan Durasi dan Frekuensi Padam Listrik di NTB

Mataram (Suara NTB)-PLN Unit Induk Wilayah NTB tercatat berhasil menurunkan System Average Interruption Duration Index (SAIDI) dan System Average Interruption Frequency Index (SAIFI).

SAIDI merupakan angka atau indeks yang menunjukan durasi padam yang dialami konsumen dalam kurun waktu tertentu. Sementara, SAIFI merupakan angka atau indeks yang menunjukan frekuensi padam yang dialami konsumen dalam kurun waktu tertentu.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Sudjarwo menjelaskan bahwa kini pencapaian rata-rata intensitas listrik terganggu atau pada pelanggan semakin baik. Salah satunya terukur melalui SAIDI dan SAIFI yang rutin dimonitor setiap bulannya.

“Alhamdulillah, Transformasi PLN terus menunjukkan hasil ke arah yang lebih baik. Kami berupaya untuk dapat beradaptasi di tengah kemajuan zaman. Tentunya efisiensi dan pelayanan pelanggan akan meningkat seiring dengan adanya perbaikan dalam SAIDI dan SAIFI. Makin kecil angkanya, semakin bagus,” ucap Djarwo.

Tercatat selama tahun 2022, PLN UIW NTB berhasil mencapai realisasi durasi padam (SAIDI) 250,28 menit/pelanggan/tahun dari target 407,26 menit/pelanggan/tahun. Untuk realisasi frekuensi padam (SAIFI) tercapai sebesar 3,74 kali/pelanggan/tahun dari target 4,80 kali/pelanggan/tahun. Jumlah ini menurun dari tahun 2021 di mana realisasi SAIDI sebesar 383,33 menit/pelanggan/tahun dan SAIFI 4,72 kali/pelanggan/tahun.

”Untuk pencapaian hingga bulan Februari 2023,pencapaian SAIDI adalah sebanyak 38,97 menit/pelanggan dan SAIFI adalah 0.55 kali/pelanggan. PLN NTB optimis mampu menurunkan indikator ini untuk meningkatkan kualitas layanan ke masyarakat”, ujar Djarwo.

Djarwo juga menjelaskan keberhasilan meningkatkan mutu layanan ini merupakan cerminan kerja keras yang dilaksanakan oleh insan PLN di wilayah Nusa Tenggara Barat. Dengan tantangan ke depan maka perlu sinergitas yang lebih efisien.

Dalam upaya mendukung pencapaian tersebut, PLN UIW NTB terus berpedoman pada Program Budaya Nasional yaitu Program PLN 123. PLN 1 berfokus pada Governance Risk and Compliance Culture, PLN 2 menekankan pada Collaboration and Performance Culture dan PLN 3 bertujuan memperkuat Service Culture. Selain itu, PLN juga mendorong digitalisasi untuk mengakselerasi tercapainya visi perusahaan menjadi perusahaan kelas dunia.

“Digitalisasi di berbagai lini dapat membuat PLN mampu bergerak dengan cara pikir baru, cara berkomunikasi yang jauh lebih efisien, cara memonitor yang memiliki jangkauan lebih luas dan terintegrasi, serta mampu mempermudah cara pengambilan keputusan yang lebih cepat.” pungkas Djarwo.(bul)




Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Formasi Nakes Paling Banyak, Rekrutmen PPPK di Lobar Bakal Diumumkan Juli-Agustus

0
Giri Menang (Suara NTB) - Pengumuman rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Lombok Barat (Lobar) diharapkan bisa dimulai bulan Juli atau Agustus,...

Latest Posts

Formasi Nakes Paling Banyak, Rekrutmen PPPK di Lobar Bakal Diumumkan Juli-Agustus

Giri Menang (Suara NTB) - Pengumuman rekrutmen Pegawai Pemerintah...

Kasus Korupsi RSUD Sumbawa, Penyidik Dalami Indikasi Dugaan Gratifikasi

Mataram (Suara NTB) - Penyidik pidana khusus Kejari Sumbawa,...

Suhaili Bantah Soal Pinjamkan Alkes RSUD Praya ke RSI Yatofa

Mataram (Suara NTB) - Mantan Bupati Lombok Tengah periode...

Residivis Narkotika Kembali Ditangkap Polisi

Mataram (Suara NTB) - IA (19) asal Karang Taliwang,...

Dua Kader Jadi Bupati, Golkar Optimis Rebut Kursi DPR RI Dapil Sumbawa

Mataram (Suara NTB) – Ketua DPD Partai Golkar NTB,...