Upaya memajukan desa dengan peningkatan literasi di beberapa desa di Lombok Tengah (Loteng) patut mendapatkan apresiasi. Tidak ada dana pembinaan dari desa, masyarakat bergerak sendiri membangun perpustakaan dan menggumpulkan donasi untuk pengembangan perpustakaan berbasis desa.
ADALAH Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), merupakan salah satu desa yang memberikan perhatian penuh pada perkembangan literasi masyarakat. Moh. Hipkan, SPd., Kepala Desa Teratak yang merupakan mantan pendidik menyadari pentingnya peningkatan literasi masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah di berbagai bidang dan sektor.
Sebagai bentuk perhatian dirinya terhadap pengembangan literasi ini, pihaknya menyumbangkan buku-buku koleksi dan rak buku di Perpustakaan Desa Teratak pada relawan atau masyarakat yang punya konsentrasi penuh dalam pembangunan perpustakaan di desa itu.
‘’Ketimbang di sini (kantor desa, red) perpustakaan tidak pernah dikunjungi oleh warga dan tidak ada yang mengurus, kami serahkan pada warga kami yang peduli pada perpustakaan,’’ ujarnya saat menerima anggota Tim Sinergi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Provinsi NTB yang dipimpin Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB, Hermin Riu, S.Sos., di ruang kerjanya, Rabu, 15 Maret 2023.
Dalam hal ini, pihaknya mendukung apa yang menjadi kebijakan pemerintah, termasuk dalam pengembangan perpustakaan. Pihaknya juga bersyukur Tim Sinergi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Provinsi datang ke desanya. Hal ini, menunjukkan adanya perhatian dari pemerintah daerah terhadap pengembangan literasi atau pengetahuan bagi warganya.
Pihaknya mengharapkan dengan adanya perpustakaan yang ada di desa, anak-anak tidak lagi memegang gadget setiap saat. Tapi bagaimana mereka juga bisa pergi ke perpustakaan untuk membaca buku yang sudah disediakan. ‘’Kami yakin dengan penyerahan pengelolaan perpustakaan pada masyarakat akan semakin berkembang. Apalagi mereka memiliki kepedulian pada pengembangan literasi di desa kami,’’ ujarnya.
Hal senada disampaikan Aziza, Pengelola Perpustakaan Ashhabul Haramain Dusun Ketangga Desa Teratak. Sebagai orang yang memiliki latar belakang pengembangan literasi di desanya Desa Sengkerang, dirinya sangat prihatin pertama kali datang ke Desa Teratak. Apalagi, sebagian besar anak-anak menghabiskan waktu dengan gadget-nya. Untuk itu, bersama pemuda dan pemerhati masalah sosial kemasyarakatan yang ada di desanya menginisiasi pembentukan taman bacaan.
Setelah itu, Pemerintah Desa Teratak menyerahkan pengelolaan perpustakaan di desanya dan ditempatkan di Yayasan Ashhabul Haramain. Pihaknya bersyukur dalam mengembangkan perpustakaan di Desa Teratak banyak mendapat dukungan dari donatur dan masyarakat sekitar. Bahkan, Ustadz Juned, yang merupakan salah satu pengelola Yayasan Ashhabul Haramain banyak mengeluarkan dana pribadi dalam membangun dan mengembangkan perpustakaan atau kemajuan desanya.
‘’Ustadz Juned yang lagi di Arab Saudi juga membuka donasi khusus untuk pengelolaan perpustakaan dan dipisahkan dengan kegiatan yang lain. Belum juga banyak sumbangan dari pihak yang lain,’’ ujarnya.
Kegiatan di Perpustakaan Desa Teratak ini mendapat sambutan positif dari Anggota Tim Sinergi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Provinsi NTB Hermin Riu. Pihaknya sekarang ini sedang mensosialisasikan perpustakaan berbasis inklusi sosial di NTB. Bahkan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB berencana melakukan replikasi pada 24 perpustakaan desa yang ada di NTB, termasuk di Desa Teratak.
Pihaknya juga mengharapkan ada komitmen dari pihak desa dalam melaksanakan program ini, termasuk memberikan dukungan pada pengembangan perpustakaan di desanya. Namun, ketika melihat animo dari pengelola perpustakaan di Ashhabul Haramain, pihaknya yakin pengelolaan perpustakaan di Desa Teratak akan lebih maju, karena ditangani oleh generasi muda yang peduli pada pengembangan dan kemajuan desanya.
Hermin Riu menambahkan, setelah melakukan kunjungan ke Desa Teratak, pihaknya melakukan pertemuan dengan Kepala Desa Darmaji Suhaidi, SE., dan pengelola perpustakaan di Desa Darmaji. Pihaknya yakin di kedua desa di Loteng ini, pengembangan perpustakaan desa akan lebih maju, karena didukung oleh generasi milenial yang peduli pada kemajuan desanya. (ham)