Berpengaruh pada Inflasi

0

MENJELANG bulan Ramadhan, harga kebutuhan pokok masyarakat di pasaran mengalami kenaikan. Kondisi ini menjadi atensi dari pemerintah daerah dan juga Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) agar masalah kenaikan harga kebutuhan pokok ini bisa ditekan. Seperti harga cabai yang sudah menembus Rp80.000 per kilogram, tomat dan lainnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) NTB H. Abdul Aziz, S.H., M.H., mengakui naiknya harga kebutuhan pokok ini, salah satunya beras berpengaruh pada inflasi. Menurutnya, Provinsi NTB   adalah salah satu lumbung pangan nasional, karena sering mengirim beras ke daerah lain.

Sebagai daerah lumbung pangan nasional, ujarnya,   harga beras di Provinsi NTB cenderung rendah, karena memiliki stok beras yang cukup besar. Namun, jika  terdapat kenaikan harga beras, hal tersebut akan terhitung sebagai inflasi yang tinggi, karena, NTB mematok harga beras yang murah.

‘’Sebagai contoh, di NTT harga per kilogram beras itu Rp14.000, sementara kita jauh di bawah itu. Kalau di NTB ketika harga beras mengalami kenaikan sedikit, maka itu juga berpengaruh terhadap inflasi juga,’’ ungkap mantan Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial dan Kemasyarakatan ini, kemarin.

Untuk itu,  pihaknya  bekerja sama dengan Bulog NTB menggelar  Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), sehingga harga-harga bisa ditekan.

Tidak hanya itu, dalam mengatasi masalah kenaikan sejumlah kebutuhan pokok ini, pemerintah akan menggelar operasi pasar atau pasar murah di beberapa titik. Adanya operasi pasar murah ini diharapkan mampu menstabilisasi harga sejumlah kebutuhan pokok. (ham)