Bima (Suara NTB) – Polres Bima Bima menggelar silaturrahmi sekaligus pembinaan terhadap para Kepala Desa (Kades) yang berada di wilayah hukum Polres setempat pada Selasa 14 Maret 2023.
Silaturrahmi dan pembinaan itu dilakukan untuk menjalin sinergitas antar Polri dengan Kades dalam menciptakan situasi yang kondusif di wilayah kabupaten Bima menjelang Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriah Tahun 2023.
“Kita mengumpulkan para Kades untuk silahturahmi, memperkuat sinergitas hingga melakukan pembinaan,” kata Kapolres Bima, AKBP Hariyanto, SH, S.I.K.
Pada kesempatan itu, Kapolres juga mengajak dan meminta para Kades untuk bersama- sama mencegah hingga memberantas penyakit masyarakat (pekat) seperti narkoba dan judi online.
“Kita meminta Kades bersama tangani pekat, karena lebih mengetahui karakter masyarakat dan kondisi wilayahnya masing-masing,” ujarnya.
Dalam memberantas pekat lanjut dia, harus dilakukan dengan dengan tegas sesuai aturan sampai ke akar-akarnya. Untuk itu, Kapolres mengingatkan para Kades penting untuk memahami hukum agar bisa menghadapi masalah sosial yang muncul di Desa.
“Para Kades juga harus tahu masalah hukum agar bisa mengambil kesimpulan dari akar masalah yang dihadapi di tengah masyarakat,” katanya.
Yang lebih diharapkan para Kades dapat membantu kinerja aparat kepolisian dalam memberantas narkoba. Misalnya saat melakukan penindakan seperti penangkapan dan penggeledahan, para Kades tetap hadir di TKP.
“Kita harap saat penindakan, para Kades hadir di TKP dan memberikan pemahaman kepada warga,” katanya.
Selain itu, Kapolres meminta Kades agar mengingatkan masyarakat untuk tidak menebar narasi yang berisi provokasi dan ujaran kebencian di media sosial. Sebab yang disampaikan belum tentu benar adanya.
“Ingatkan warga di Desa untuk menyampaikan pendapat dengan baik dan benar. Tanpa harus menebar kebencian dan provokasi,” harapnya.
Kapolres juga menambahkan aktivitas dan kegiatan anak-anak di Desa masing-masing tetap dipantau hingga dicek saat malam hari. Karena dikuatirkan mereka membawa senjata tajam berupa busur panah, belati, keris, hingga pisau.
“Sering terjadinya aksi tawuran hingga pemanahan, rata-rata pelaku dan korbannya sebagian besar anak dibawah umur. Kinerja Kades di Desa akan tetap dibantu oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas,” pungkasnya. (uki)