Tanjung (Suara NTB) – Job Fair yang diadakan Dinas Penanaman Modal, PSTSP dan Tenaga Kerja Kabupaten Lombok Utara (KLU), dipastikan menyiapkan sekitar 900 lowongan kerja. Terbukanya akses kerja untuk kalangan terdidik ini diharapkan menjadi batu loncatan bagi Pemda untuk mengurangi pengangguran dalam jangka panjang.
Kepala Dinas PM PTSP dan Naker KLU, Evi Winarni, M.Si., kepada wartawan Selasa, 14 Maret 2023 menyatakan, job fair akan berlangsung dua hari, Rabu – Kamis. Dinas berharap, angka partisipasi masyarakat pencari kerja dari Lombok Utara lebih tinggi.
“Job Fair kali ini menyediakan 900 lowongan kerja dari 21 perusahaan,” kata Evi.
Ia menerangkan, job fair dirancang sebagai sebuah tempat yang mewadahi perusahaan-perusahaan untuk bertemu dengan pencari kerja profesional. Dalam job fair, calon karyawan dan pihak perusahaan yang merekrut akan dipertemukan sehingga bisa memberikan informasi dua arah.
Evi menyebutkan, dalam job fair ini sedianya ditargetkan 30 perusahaan yang berpartisipasi. Namun dalam pertemuan teknis, sebanyak 21 perusahaan yang menyatakan kesiapan.
Dari 21 perusahaan tersebut, sambung dia, terdapat perusahaan outsourcing yang bermitra dengan pemerintah daerah. Dalam hal ini, perusahaan outsourcing tersebut memiliki kontrak kelola untuk layanan kebersihan rumah sakit daerah.
Selain itu, ada pula perusahaan yang bergerak dalam bidang penyaluran tenaga kerja migran dengan tujuan luar negeri, serta usaha retail modern yang sudah mengantongi izin membuka cabang dari Bupati.
“Dinas ingin memfasilitasi masyarakat untuk mencari pekerjaan. Jadi jangan sampai mereka berfikir hanya sebagai buruh migran saja,” imbuh Evi.
Sementara, Wakil Ketua Komisi II, Hakamah, S.Kh., mengapresiasi langkah Dinas PMPTSP dalam menyiapkan lowongan kerja secara langsung. Ia bahkan mendorong, Karir ekspo dibuka tidak hanya sekali dalam satu tahun.
“Kita harapkan lebih sering, karena perusahaan juga dinamis. Apalagi di KLU, banyak perusahaan khususnya di sektor pariwisata yang belum bergabung di job fair,” katanya.
Ia meminta, dinas lebih pro aktif untuk menginventaris kebutuhan tenaga kerja di hotel-hotel di KLU. Sebab dengan 21 perusahaan yang terlibat saat ini, belum mencerminkan keterbukaan kesempatan kerja dari ratusan hotel yang ada.
“Kita punya ratusan hotel, kalaupun banyak yang belum beroperasi, harapan kita ke depan mereka berkoordinasi dengan Dinas dalam pemenuhan tenaga kerja,” tandasnya. (ari)