Mataram (Suara NTB) – Kasus baru Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi NTB tidak ditemukan lagi sejak sebulan terakhir. Namun demikian kegiatan vaksinasi masih terus dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit ini di kemudian hari yang merugikan para peternak.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB, drh. Khairul Akbar mengatakan, setiap hewan ternak bisa mendapatkan vaksin sampai tiga kali atau booster.
Meski sudah tak ada lagi kasus baru, namun NTB masih belum dinyatakan bebas dari PMK. Karena butuh waktu tiga tahun tak kasus baru sehingga bisa dikatakan bebas PMK dalam satu wilayah.
‘’Tiga tahun baru dinyatakan bebas. Namun kita harus surveilans dulu ya, pengambilan darah. Termasuk status daerah dari zona merah ke zona kuning atau hijau, kita harus tes pengambilan darah. Jika hasilnya negatif, baru turun ke zan berikutnya,’’ kata Khairul Akbar kepada Suara NTB kemarin.
Akhir Januari 2023 kemarin telah dilakukan kick off kegiatan vaksinasi dan penandaaan ternak dalam rangka pengendalian dan penanggulangan PMK tahun 2023.
Provinsi NTB sendiri merupakan salah satu produsen ternak terbesar di wilayah Indonesia Timur dengan populasi sapi sebanyak 1.420.960 ekor. Khairul Akbar menyampaikan, realisasi vaksinasi PMK tahun 2022 sebanyak 1,2 juta dosis dan untuk realisasi penandaan ternak telah mencapai sebanyak 367 ribu ekor sesuai data per Januari.
“Adapun target penandaan ternak di tahun 2023 ini, kami tingkatkan jumlahnya menjadi 1.053.157 ekor,” imbuhnya.
Khairul menyampaikan, sejumlah strategi telah dilakukan untuk menanggulangi PMK di wilayahnya. Diantaranya membentuk Satgas PMK, melakukan vaksinasi kepada ternak yang sehat, melaksanakan pemotongan bersyarat.
Selain itu memberikan bantuan obat-obatan dan vitamin terhadap ternak yang terkonfirmasi PMK, melaksanakan disinfeksi untuk hewan dan produknya, orang serta kendaraan yang akan keluar masuk kandang dan perlintasan. Selain itu melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat.
Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakeswan NTB, drh. Muslih mengatakan, seiring dengan semakin banyaknya ternak yang divaksin, angka kasus PMK terus menurun. Bahkan kini sudah tak ditemukan lagi kasus baru.
‘’Vaksin dari pusat masih terus didrop ke NTB. Tahun ini target 1,4 juta ekor yang divaksin,’’ kata Muslih.(ris)