Taliwang (Suara NTB) – Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), H. W. Musyafirin menerima tim surveior akreditasi dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit yang melakukan penilaian terhadap keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy Syifa.
Acara yang dilangsungkan secara hybrid (daring) itu digelar, Senin, 13 Maret 2023. Di mana dihadapan tim surveior bupati secara langsung menyampaikan berbagai hal upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan rumah sakit milik Pemda KSB itu. “Kami sudah banyak melakukan usaha di seluruh lini aktivitas rumah sakit. Itu semata demi menyempurnakan layanannya kepada masyarakat,” kata bupati mengawali sambutannya.
Dijelaskan bupati, salah satu hal yang dibenahi RSUD Asy Syifa sejauh ini adalah mentransformasi layanan rujukannya. Setidaknya ada 4 strategi yang dijalankan mulai dari peningkatan mutu rumah sakit, penguatan tata kelola, digitalisasi layanan rujukan dan terakhir penguatan sarana dan prasarana rumah sakit.
Selain itu Pemda KSB juga, lanjut bupati, memberikan perhatian khusus bagi sarana dan prasarana di RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat agar dapat mewujudkan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Upaya ini dalam rangka memenuhi amanah UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang Jaminan Kesehatan dan PP Nomor 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Rumah Sakit. “Jadi untuk yang ini kita memberikan anggaran khusus bagi RSUD Asy Syifa,” cetus bupati.
Upaya lain sambung bupati demi terus meningkatkan layanan RSUD Asy Syifa, Pemda KSB mendorong manajemen melengkapi tenaga dokternya. Dan dalam beberapa tahun terakhir, beberapa dokter spesialis telah didatangkan bertugas di RSUD Asy Syifa dengan harapan dapat menyediakan layanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
“Alhamdulillah sejak tahun 2022 sudah ada dokter spesialis THT dan spesialis kejiwaan. Dan baru-baru ini didatangkan lagi dokter spesialis gigi, spesialis rehabilitasi medik dan fisik dan spesialis jantung. Dan itu semua sudah ada dibuka layanannya di (RSUD) Asy Syifa,” klaim bupati.
Tak sekdar layanan formal, bupati mengatakan, keberadaan RUSD Asy Syifa selama ini dilibatkan langsung dalam menuntaskan berbagai persoalan kesehatan masyarakat pemerintah. Salah satunya dalam rangka pengengasan stunting pada anak. Kontribusi RSUD Asy Syifa pada penanganan stunting itu pun dapat terlihat dengan capaian KSB mendapat predikat terbaik dalam angka keberhasilan penurunan stunting tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dari tahun 2021 23,6 perseb menjadi 13,9 persen di tahun 2022. “Kontribusi nyata RSUD Asy Syifa dipenanganan stunting mereka menugaskan tim pakar turun langsung ke lapangan mengawal program pemerintah untuk menurunkan angka stunting,” papar bupati.
Terakhir bupati menyampaikan harapannya, agar RSUD Asy Syifa dapat terus mendukung pelayanan kesehatan yang integratif yang dicita-citakan pemerintah. Dukungan itu meliputi sekuanya mulai medis non medis, fasilitas dan alat kesehatannya, tenaga kesehatan serta sumber daya manusia lainnya ynag dimiliki rumah sakit tersebut. “Hanya dengan cara itu pelayanan kesehatan yang dilakukan bisa lebih optimal dan tuntas sebagaimana yang diharapkan masyarakat,” imbuhnya.(bug)