Tradisi ’’Bau Nyale’’ di Pantai Senggigi Diharapkan Bisa Jadi Event Pariwisata

WARGA dari berbagai daerah di Pulau Lombok meramaikan pantai wisata Senggigi pada Sabtu, 11 Maret 2023. Warga tumpah ruah turun ke laut di kawasan Pantai Senggigi, menangkap cacing laut yang bernama nyale. Nyale di pantai Senggigi dalam beberapa tahun terakhir ini memang sering muncul. Biasanya, setelah beberapa minggu diselenggarakannya tradisi bau nyale di pPntai Kuta, Mandalika, Lombok Tengah.

Terlihat warga dari berbagai kalangan, baik anak-anak hingga dewasa turun ke laut Senggigi sambil membawa perlengkapan seperti sorok, lampu, ember untuk menangkap nyale tersebut. Salah seorang warga Ampenan bernama Sapinah menuturkan, nyale di Pantai Senggigi memang setiap tahun selalu muncul. Ia bersama keluarga rela datang jauh-jauh hanya untuk bisa menangkap cacing laut ini.

‘’Setiap tahun kami selalu datang ke Pantai Senggigi untuk menangkap nyale. Kami sangat senang sekali bisa datang ke sini walaupun malam hari,’’ ujarnya.

Kepala Desa Senggigi, Mastur berharap agar momentum ini dibuatkan event sejenis pasar rakyat atas kemunculan nyale dan bisa jadi calender of event Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan Provinsi NTB. ‘’Sudah kita usulkan agar menjadi event tahunan dalam rangka menyambut munculnya nyale di kawasan wisata Pantai Senggigi ini,’’ kata Kades Senggigi.

Menurut Ketua DPD APDESI NTB ini, munculnya nyale di Pantai Senggigi ini tentu bisa menjadi satu moment untuk meningkatkan okupansi hotel dan kunjungan wisatawan. ‘’Apalagi saat kemunculannya ini bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Senggigi. Sehingga, sangat kita harapkan agar Dinas Pariwisata setuju untuk dibuatkan event tahunan,’’ harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi NTB, Jamaluddin Malady mengatakan, munculnya nyale di Pantai Senggigi merupakan hal yang sangat unik. Pasalnya, jika biasanya nyale di Pantai Kuta, Lombok Tengah muncul saat Subuh. Beda halnya di Pantai Senggigi yang munculnya antara waktu Magrib dan Isya.

‘’Ini unik sekali. Tentu dengan munculnya nyale antara Magrib dan Isya ini akan menambah keramaian di Pantai Senggigi ini,’’ ujarnya. Jamaluddin menambahkan, sesuai harapan Pemerintah Desa Senggigi agar dibuatkan event tahunan saat munculnya nyale ini, pihaknya akan berkoordinasi untuk menindaklanjutinya.

“Mudah-mudahan tahun depan kita bisa buat event di Pantai Senggigi. Karena memang, momentum ini sangat memungkinkan untuk dijadikan event tahunan. Ya, event tingkat Provinsi NTB saja dulu. Nanti kalau memang ramai, ke depannya lagi kita buat event berskala nasional. Supaya wisatawan semakin ramai dan efeknya dapat dirasakan oleh masyarakat,’’pungkasnya. (her)





Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Kapal Terbakar di Perairan Ampenan Mengangkut 5.900 Kiloliter Pertalite

0
Mataram (Suara NTB) - Sebuah kapal pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) membawa 5.900 Kiloliter (KL) Pertalite terbakar di perairan Pantai Ampenan, Minggu, 26 Maret...

Latest Posts

Kapal Terbakar di Perairan Ampenan Mengangkut 5.900 Kiloliter Pertalite

Mataram (Suara NTB) - Sebuah kapal pengangkut Bahan Bakar...

Kapal Pengangkut BBM Terbakar di Perairan Ampenan

Mataram (Suara NTB) - Sebuah kapal pengangkut Bahan Bakar...

Waspada! Modus Penipuan WhatsApp Mengatasnamakan Penjabat Pemprov NTB

Mataram (Suara NTB) - Penipuan pada media WhatsApp semakin...

Warga Pringgabaya Utara Temukan Mayat Bayi di Pinggir Pantai

Selong (Suara NTB) - Warga Dusun Segara, Desa Pringgabaya...