Mataram (Suara NTB) – Tim gabungan dari Polresta, Kodim 1606 dan Sat Pol PP Kota Mataram kembali melakukan razia sejumlah tempat hiburan malam di wilayah hukumnya, Sabtu malam, 11 Maret 2023. Itu dilakukan untuk menjaga kondusivitas daerah jelang Ramadan 1444 Hijriah. “Saat kami razia dari sejumlah tempat hiburan malam total minuman beralkohol yang kami sita mencapai 75 botol yang kami sita dari beberapa Cafe yang berada di Kecamatan Sandubaya,” kata Kabag Ops Polresta Mataram Kompol I Gede Sumadra Khertiawan selaku pimpinan operasi, Minggu, 12 Maret 2023.
Razia ini merupakan bagian sinergisitas TNI Polri dan pemerintah dalam meminimalisir persoalan di tengah masyarakat terutama menjelang ramadhan. Pada operasi tersebut menyasar beberapa tempat hiburan malam dan beberapa tempat SPA dan karaoke di Kota Mataram. “Ini merupakan razia untuk yang kesekian kalinya dan kami tetap akan melaksanakan razia lanjutan,” sebutnya.
Sasaran utama dalam razia tersebut yakni tempat hiburan malam yang menjual miras tanpa izin dan prostitusi. Tentu karena masih ditemukan adanya aktivitas penjualan miras tersebut, maka pihaknya akan tetap memberikan tindakan yang lebih tegas. “Saat kami razia, masih ditemukan ada yang menjual miras tanpa izin dan langsung kami berikan teguran serta barangnya kami sita,” sebutnya.
Razia tersebut dilakukan untuk menekan terjadinya hal yang tidak diinginkan jelang bulan Ramadhan. Pihaknya juga meminta kepada pengelola tempat tersebut untuk tidak beroperasi selama bulan Ramadhan karena dikhawatirkan akan mengganggu pelaksanaan ibadah. “Kami lebih banyak juga memberikan imbauan. Kita minta masyarakat untuk turut menjaga kondusivitas wilayah, juga menjauhi narkoba,” tambahnya.
Dijelaskannya, miras menjadi salah satu pemicu gangguan Kamtibmas di masyarakat inilah yang menjadi atensi pihaknya. Jadi penjualannya perlu izin dan pemantauan, kegiatan seperti juga akan terus ditingkatkan karena masih ada saja pengelola tempat hiburan yang nakal. “Ini juga jelang Ramadan, jadi harus memberikan keamanan dan kenyamanan yang optimal ke masyarakat,” tukasnya. (ils)