Tanjung (Suara NTB) – Naas dialami Indradi (29). Jari telunjuk bagian kiri warga Dusun Tangga, Desa Selengen, kecamatan Kayangan ini, putus saat beraktivitas, Jumat pagi, 10 Maret 2023.
Keterangan yang diperoleh dari sepupu korban, M. Abdul Aziz, menyebutkan jika Indra pada Kamis sore ba’da sholat Ashar beraktivitas seperti biasa. Sehari-harinya, Indra bekerja sebagai petani kebun sekaligus peternak.
“Korban memelihara 2 ekor sapi miliknya. Kamis sore setelah Asar ia sudah pergi ke kebun mencari rumput gajah,” ujar Aziz.
Kepala Dusun Tangga ini, menerangkan usai membawa pulang rumput gajah, korban langsung memberi makan ternaknya. Sebelum diberikan, ia memotong-motong rumput tersebut menjadi beberapa bagian. Mungkin karena kurang konsentrasi, parang yang diayunkan korban ke rumput gajah justru mengenai salah satu jarinya.
“Satu jarinya putus oleh tebasan parang. Yang putus di bagian telunjuk kiri,” imbuhnya.
Korban satu anak yang juga berstatus sebagai pegawai BPD Selengen, seketika lemas dan pucat mengetahui jarinya putus. Ia lantas ditolong oleh keluarga yang mengetahui kejadian itu.
Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Kayangan saat itu juga. Di Puskesmas, korban mendapat perawatan awal untuk selanjutkan dirujuk ke RSUD KLU di Tanjung.
“Korban sekarang di RSUD menunggu jadwal operasi. Dari keterangan dokter, jari yang sudah putus tidak bisa disambung karena syarafnya sudah mati,” ucapnya.
Menurut Aziz, selaku Kadus dirinya prihatin dengan kondisi petani peternak di dusunnya. Pasalnya kejadian seperti ini kerap menimpa warga saat beraktivitas.
“Harapan kami, petani peternak dengan kejadian naas seperti ini mendapat perhatian dari pemerintah,” pungkasnya. (ari)