Tiga Desa di Kecamatan Seteluk Dilanda Banjir

Taliwang (Suara NTB) – Hujan yang masih intens mengguyur Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kembali menyebabkan banjir. Kali ini wilayah yang dilanda air bah itu adalah kecamatan Seteluk.

Ada tiga desa yang dilaporkan dilanda banjir yang terjadi di kecamatan Seteluk, Selasa, 7 Maret 2023. Yakni desa Seran, Seteluk Tengah dan desa Seteluk Atas. Menurut informasi, banjir pertama kali melanda desa Seran kemudian air yang berasal dari luberan aliran sungai dan embung itu menyusur dua desa berikutnya.

Camat Seteluk, Agusman yang dikonfirmasi mengatakan, penyebab utama banjir di wilayahnya itu adalah intensitas hujan yang sangat tinggi. Beberapa hari sebelumnya, hujan dengan intensitas sedang terus berlangsung hingga kemudian puncaknya pada Selasa siang hujan mengguyur dengan sangat deras.

“Tadi sekitar jam 2 (14.00 Wita) hujan sangat deras menyebabkan debit sungai meningkat dan ada embung juga di atas desa yang meluber hingga akhirnya air masuk ke pemukiman warga hingga terjadilah banjir,” sebutnya.

Menurut Agusman, banjir di wilayahnya tidak sama yang terjadi di kecamatan Taliwang. Air yang masuk ke pemukiman warga hanya mengalir dan tidak sampai tergenang. Karena itu banjir hanya terjadi beberapa jam dan saat hujan reda, air pun otomatis surut. “Ketinggian airnya tidak sampai satu meter. Dan sekarang hujan mulai reda ya air di pemukiman sudah surut juga,” klaimnya.

Meski hanya terjadi beberapa jam, namun banjir yang melanda itu tetap menimbulkan kerugian. Sementara ini kata Agusman, pihaknya bersama pemerintah desa setempat masih melakukan pendataan. Namun setidaknya secara kasat mata, masyarakat paling banyak kehilangan hasil panenannya. Sebab saat banjir terjadi banyak warga yang tidak sempat menyelamatkan gabah (padi) yang sedang mereka keringkan. “Air masuk ke pemukiman ini kan tiba-tiba. Jadi banyak warga yang tidak punya kesempatan menyelamatkan gabahnya,” paparnya.

Senada dengan Agusman, kepala desa Seran, Ramli Ade Putra membenarkan, kerugian paling banyak diderita warganya adalah kehilangan hasil panen. “Kalau rumah yang rusak sepertinya tidak terlalu banyak. Hanya saja hasil panen warga yang banyak hanyut terbawa air,” katanya kepada media ini.

Ramli menjelaskan, air masuk ke pekarangan warga sekitar pukul 14.00 Wita. Air pertama kali datang dari luberan air sungai dan disusul berikutnya limpasan air embung yang berada di dekat desanya. “Tiba-tiba saja air datang saat hujan sedang deras-deranya sehingga banyak warga yang tidak sempat menyelamatkan gabahnya,” tukasnya.

Sementara itu, kepala pelaksana Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) KSB, Abdul Hamid mengatkan, pihaknya telah menerjunkan anggotanya ke lokasi banjir. Para anggota itu dikerahkan selain memantau ketinggian air seklaigus membantu warga menyelamatkan barang-barangnya. “Tapi katanya air sudah surut makanya anggota kita fokuskan mendata dan membantu warga membersihkan rumah mereka,” sebutnya seraya menambahkan, pihaknya belum memperoleh data detail mengenai jumlah kerugian yang diderita masyarakat.

“Kalau data kerugiaannya mudah-mudahan besok kita sudah punya. Dan mudah-mudahan air (banjir) tidak naik lagi. Karena kalau kita lihat sekarang memang hujan sudah reda tapi potensinya di wilayah Seteluk masih tinggi,” sambung Hamid singkat. (bug)




Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

YDSL-BPD Bali Gelar Gebyar Pasar Rakyat

0
Mataram (Suara NTB) - Komitmen Yayasan Dharma Sewanam Lombok (YDSL) untuk mendorong kemajuan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak pernah kendor....

Latest Posts

YDSL-BPD Bali Gelar Gebyar Pasar Rakyat

Mataram (Suara NTB) - Komitmen Yayasan Dharma Sewanam Lombok...

Mahasiswa Unizar Didorong Jadi Pengusaha Lewat ”Roadshow LPDP Business Competition 2023”

Mataram (Suara NTB) - Inkubator Bisnis Teknologi (ITe) Universitas...

Kasus Bocah Meninggal, Polisi Sudah Periksa 20 Orang Saksi

Selong (Suara NTB) - Kasus meninggalnya bocah SD berusia...

Awasi Kecurangan Pemilu Harus Pentahelix

Praya (Suara NTB) - Keterlibatan banyak pihak dalam mengawasi...