Kota Bima (Suara NTB) – Cabang olahraga (Cabor) Kurash yang berhasil menyumbangkan 8 medali untuk kontingen Kota Bima, dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI NTB, menagih janji bonus dari Pemerintah Kota (Pemkot) dan KONI Kota Bima.
Ketua Cabor Kurash Kota Bima, Aris Dedi Munandar, ST, mengaku pihaknya menagih janji pemberian bonus bagi atlet kurash yang meraih 8 medali, yakni 2 emas, 1 perak dan 5 perunggu, karena pelaksanaan Porprov NTB sudah selesai. “Kita tagih bonus apresiasi, karena memang Porprov telah resmi ditutup,” katanya, Rabu, 1 Maret 2023.
Ia mengaku, Ketua KONI Kota Bima, H.M. Lutfi SE menjanjikan akan memberikan bonus para atlet yang meraih medali, termasuk atlet kurash saat melepas kontingen Porprov XI NTB, beberapa waktu lalu. Besarannya Rp20 juta medali emas, Rp10 juta perak dan Rp5 juta yang meraih perunggu.
“Saat pelepasan kontingen, para atlet dijanjikan bakal diberi bonus oleh Walikota. Namun saat itu, tidak tahu persis apakah sebelum atau sesudah Porprov atau tahun depan,” katanya.
Akan tetapi lanjut dia, saat Porprov dan hingga kini bonus yang dijanjikan tak kunjung terealisasi. Berdasarkan informasi, bonus takkan dicairkan dalam waktu dekat, namun diberikan pada bulan September atau Oktober mendatang. “Informasi anggaran untuk bonus atlet peraih medali akan dialokasi dalam APBD-P 2023,” katanya.
Ia mengaku jika hal itu terjadi, para atlet dan pelatih merasa kuatir. Sebab tidak ada yang menjamin bonus atlet akan diakomodir dalam APBD-P, mengingat pada Bulan September, Pemkot Bima dalam masa transisi.
“September Kota Bima mulai dijabat Plt. Walikota. Pertanyaannya apakah nanti akan diusulkan atau tidak ? Siapakah yang menjamin bonus atlet diakomodir dalam APBD-P,” ujarnya.
Aris menambahkan pemberian bonus kepada atlet yang meraih medali tidak perlu menunggu anggaran APBD-P. Karena di daerah lain seperti Dompu dan Mataram sudah akan memberikan atau mencairkan bonus bagi atlet peraih medali.
“Harusnya Kota Bima seperti Dompu dan Mataram yang langsung mencairkan bonus bagi atlet. Tanpa menunda-nunda,” katanya.
Terpisah, Sekretaris KONI Kota Bima, Drs. Adisan tidak membantah pihaknya menjanjikan bonus bagi atlet yang meraih medali. Kata dia, atlet yang meraih medali emas akan diberikan bonus sebesar Rp20 juta, medali perak Rp10 juta dan perunggu Rp5 juta.
“Selain atlet, bonus juga akan diberikan kepada para pelatih. Hanya saja formulasinya yang masih dipelajari,” katanya.
Adinda menegaskan, bonus kepada atlet yang meraih medali Porprov tidak akan diberikan dalam waktu cepat. Pasalnya akan dihitung terlebih dahulu untuk dialokasikan dalam APBD-P tahun 2023.
“Kalau dalam waktu segera belum bisa, karena masih harus dihitung dulu baru dianggarkan dalam APBD Perubahan 2023,” katanya.
Adisan menambahkan, anggaran sebanyak Rp4 miliar didapat KONI Kota Bima yang bersumber dari hibah dari Pemkot Bima tahun 2023, sebagiannya dipakai untuk kebutuhan Porprov XI. Sementara sisanya akan digunakan biaya persiapan pra PON dan biaya operasional KONI.
“Sekitar Rp3,7 miliar untuk Porprov. Sisa Rp200 juta rencananya untuk persiapan pra-PON, kalaupun ada atlet yang ikut seleksi. Serta Rp100 juta untuk biaya operasional KONI,” pungkasnya. (uki)
